Jumat, 04 September 2020

BAB III Skripsi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak Remaja di Pedesaan

Posted by rio setiawan on Jumat, 04 September 2020

 

       


Assalamualaikum,  Teman - teman yang sudah Membaca halaman awal 

Skripsi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak  Remaja  di Pedesaan

yang mimin bagikan Sebelumnya, dan halaman  ini adalah lanjutan dari Skripsi Bab II Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak  Remaja  di Pedesaan, Silahkan lihat dokumen nya dibawah ini. Semoga Bermanfaat buat Kalian  yang Telah berkunjung. Silahkan Download File MS Word nya Di halaman akhir Postingan Ini.



            BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

 

 

 

1.        J1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research), penulis menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dibutuhkan penulis dalam menyusun skripsi ini hanya berupa keterangan, penjelasan, dan informasi-informasi lisan. Pendekatan kualitatif merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi mengenai persoalan-persoalan yang terjadi dilapangan atau lokasi penelitian.

Pada penelitian yang dilakukan ini dilihat dari segi tujuan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menurut Bodgan dan Taylor dalam bukunya Lexy J. Moleong adalahprosedur penelitian yang menghasilkan data Deskriftif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang di amati"[1]  hal ini juga senada dengan hal yang dikemukakan “ penyelidikan metode Deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”[2] sementara Traves dalam pengantar pendidikan penelitian oleh Alimudin Tuwa menyatakan metode adalah yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan nyata atau yang sedang berlangsung”[3]. Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, suatu objek, suatu tes kondisi, suatu sistem pikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki.[4]

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami tujuan utama dalam menggunakan  metodelogi ini adalah menggambarkan suatu keadaan, sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan mencari  sebab suatu gejala-gejala tertentu.  Dimana penelitian ini memberi suatu gambaran keseluruhan tiap masalah yang menjadi objek penelitian terutama yang berkaitan dengan dampak penggunaan media Handphone terhadap ahklak remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang.

Jadi, jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif atau survey langsung di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang, Penulis lansung melihat dampak penggunaan Handphone.

 

2.  Objek dan Informan Penelitian

Objek dan informan penelitian kualitatif menurut Burhan Bungin dalam bukunya Penelitian Kualitatif dikatakan bahwa Objek  dan informan adalah:

”Menjelaskan objek penelitian yang fokus dan lokus penelitian yaitu apa yang menjadi sasaran. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara kongkrit tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian”.[5]

 

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa subjek atau informan adalah bagian dari seluruh objek penelitian yang dianggap dapat mewakili yang diteliti. Jadi dalam penelitian dampak penggunaan Handphone terhadap ahklak  remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang ini, objek penelitianya adalah remaja yang sudah memiliki Handphone. Apabila data yang diperoleh belum jelas atau dibutuhkan kejelasan yang lebih rinci dan akurat, maka peneliti akan mengulang kembali sehingga memperoleh hasil atau informasi yang tepat, dan penelitian ini lebih dikenal dengan sebutan pola bola salju (Snowball Sampling).

Snowball Sampling merupakan teknik penarikan informan, pola ini diawali dengan pertemuan informan pertama, informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari informan pertama dan demikian seterusnya[6]. Dengan penarikan informan yang menggunakan bola salju, untuk jumlah informannya peneliti tidak menentukan berapa jumlah informan yang akan diteliti, tetapi berapa jumlah informan yang ideal sepenuhnya akan ditentutkan oleh peneliti, sehingga peneliti menganggap bahwa jumlah informannya itu telah memadai.

Berdasarkan konsep diatas, maka dalam penelitian ini tidak akan ditentukan banyaknya jumlah informan yang terlibat akan tetapi, banyaknya informan akan ditentukan oleh tingkat kebutuhan dalam memperoleh data, oleh sebab itu informasi yang akan diperoleh diharapkan merupakan informasi yang benar-benar mampu untuk menggambarkan dari  permasalahan yang ada pada objek penelitian.

 

3.      Populasi dan Sampel.

Menurut Koentjoroningrat berpendapat bahwa populasi adalah seluruh yang menjadi objek sesungguhnya dalam suatu pendidikan[7]. Sedangkan pendapat Sudarwan Denim populasi adalah seluruh individu atau objek maupun gejala yang akan diteliti.[8] Memahami makna dan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa populasi adalah seluru individu yang jadi objek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah remaja di Desa Lubuk Mumpo.

 Penelitian ini benda, hal atau orang tempat data untuk variabel yang dipermasalahkan.[9] Yang menjadi sampel atau subjek dalam penelitian ini adalah remaja di Desa Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone, yang diambil secara acak dan tidak ada ketentuan dalam hal jumlah informan. Apabila ada data yang kurang atau membutuhkan kejelasan yang lebih rinci dan akurat, maka peneliti akanm mengulang kembali untuk memperoleh kejelasan tentang informasi yang didapat. Teknik pemilihan informasi diatas dikenal dengan teknik bola salju          ( snowball sampling).

Snowball Sampling merupakan teknik penarikan informan, pola ini diawali dengan pertemuan informan pertama, informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari informan pertama dan demikian seterusnya[10].  Berdasakan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa metode  Snowball sampling merupakan teknik penarikan sampel, pola ini diawali dengan penentuan sampel pertama, sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi sampel pertama dan demikian seterusnya. Dengan penarikan sampel pola bola salju, penelitian secara teoritis akan menghadapi jumlah sampel yang tak terhingga. Beberapa besar sampel yang ideal karenanya, sepenuhnya ditentukan oleh peneliti sampai dengan dia menganggap bahwa jumlah sampel itu dipandang memadai. Dari penjelasan tadi yang menjadi target untuk mendapatkan data adalah remaja di Desa Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone. 

 

4.        Jenis  dan Sumber Data.

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode Dekriptif Kualitatif dengan tujuan untuk membuat deskriptif kualitatif dengan tujuan membuat deskriptif secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat sifat populasi atau daerah tertentu.[11] Dalam pengumpulan data peneliti juga menggunakan sumber data yang bersifat primer dan skunder sebagai berikut:

  1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu pihak-pihak yang terkait langsung dalam penelitian ini, contohnya remaja di Desa Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone.
  2. Data skunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk table, diagram,[12] dan dapat pula sebagai sumber pendukung yaitu wawancara serta data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Buku, Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain

                                                

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang digunakan atau lakukan peneliti berkaitan dengan permasalahan yang dibahas ini serta memudahkan dalam mencari solusi maka peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

 

a)         Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian di lakukan pencatatan[13].  Sanafiah faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (Participant Observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (Overt Observation and covert observation), dan observasi tak terstruktur (Unstructured Observation), dalam penelitian ini digunakan teknik observasi partisipatif, dimana pengamat bertindak sebagai partisipan.[14]

Hasil observasi dalam penelitian ini dicatat dalam catatan lapangan (CL), sebab catatan lapangan merupakan alat yang penting dalam penenilitian. Dalam penelitian kualitatif, penulis mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data dilapangan. Pada waktu di lapangan membuat “catatan lapangan”, setelah pulang kerumah barulah menyusun (catatan lapangan) (CL).[15]

Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki. Dalam pengertian lain dikatakan “observasi di sebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra“[16].

Adapun menurut Meleong dalam buku Metodelogi Penelitian Kualitatif mengemukakan alasan penelitian menggunakan metode observasi (pengamatan) ini karena :

a)        Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung

b)        Teknik pengamatan memungkinkan  melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagai mana yang terjadi pada keadaan sebenarnya

c)        Pengamatan memungkinkan penelitian mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan profosional maupun pengetahuan yang langsung di peroleh dari data

d)       Sering terjadi keraguan pada penelitian, jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang “menceng” atau “bias”

e)        Teknik pengamatan memungkinkan penelitian maupun memahami situasi-situasi yang rumit

f)         Dalam kasus-kasus tertentu di mana Teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat”[17]

 

 

Menurut Penjelasan di atas yang dimaksud dengan metode observasi (pengamatan) dalam pengumpulan data disini adalah strategi atau cara  pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara cermat dan teliti, baik itu secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek atau subyek yang ditelitinya. Pengamatan ini dilakukan terhadap remaja yang terkena dampak penggunaan media Handpone yaitu penulis mengamati keadaan berlangsungnya pembelajaran dengan wajar dan yang sebenarnya tanpa ada usaha yang sengaja untuk mempengaruhi, atau memanifulasikanya

 

 

b)   Wawancara ( Interview)

Dalam buku prosedur penelitian, dikatakan interview juga sering disebut dengan wawancara atau Kuisioner Lisan. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara[18]. Dimaksud dengan wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog antar dua orang atau lebih dengan cara bertatap muka (face to face) untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

Wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada para informan. Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer (s) dengan informan dan kegiatannya dilakukan secara lisan.[19] Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, maksud digunakannya wawancara antara lain adalah:

1.         Mengkontruksikan mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain

2.         Merekontruksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang di alami masa lalu.

3.         Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang

4.         Memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia.

5.         Memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan sebagai pengecekan anggota.[20] 

Dalam menggunakan metode wawancara mendalam sesuai dengan pengertiannya, wawancara mendalam bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan berulang-ulang dengan intensitas tinggi.[21]

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya penulis mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan, sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan teknik snowball sampling yakni pengambilan subyek bertujuan sehingga memenuhi kepentingan peneliti. Adapun responden terdiri dari:

1.      Keluarga

Keluarga merupakan orang yang bertanggung jawab akan dampak penggunaan Handphone.  

2.      Remaja  

Remaja yang dimaksud adalah hanya terbatas pada remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang yang memiliki Handphone.

3.      Masyarakat

Masyarakat yang dimaksud adalah orang-orang yang berpengaruh seperti halnya prangkat pemerintah Desa, prangkat agama, dan lain sebagainya.  

c)         Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah “Metode yang digunakan bila penyelidikan ditujukan pada sumber-sumber dari dokumentasi”[22]. Dimaksud dengan dokumentasi dalam pelaksanaan penelitian adalah melakukan pencarian data dengan menelaah dokumen-dokumen atau informasi yang tercatat dalam buku prosedur penelitian dikatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya[23]. Sehubungan dengan penelitian ini maka dokumentasi digunakan untuk menyaring kelengkapan data yang ada demi mendukung, membantu penulis untuk mengungkap dan mengetahui bagaimana dampak penggunaan Handphone terhadap ahklak remaja di Desa Lubuk Mumpo.

 

 

 

6.      Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul maka penulis mengadakan analisis data. Dan menurut pendapat Usman Analisis Penelitian kualitatif dimana “merupakan suatu proses pengumpulan data berbarengan dengan analisis data. Kadang-kadang kedua kegiatan tersebut berjalan berbarengan dan dilanjutkan dengan analisa terakhir setelah pengumpulan data selesai”[24]. Moleong juga menjelaskan Analisa data ialah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data[25].

Fokus penelitian yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah: “Dampak penggunaan Handphone terhadap akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang”. Maka dari pada itu teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.         Data yang telah didapatkan dengan metode di atas kemudian di analisis dan diklasifikasikan sesuai dengan katagorinya masing-masing, kemudian diadakan analisis data yaitu dengan metode:

a.       Metode Deduktif

Metode deduktif yaitu berfikir dari kesimpulan atau keputusan umum untuk memperoleh kesimpulan atau keputusan khusus.[26]

b.      Metode Induktif

Metode induktif yaitu berfikir dari keputusan atau kesimpulan khusus untuk memperoleh kesimpulan umum.[27]

c.       Metode Komperatif

Yaitu menganalisa data dengan jalan membandingkan data yang satu dengan yang lainnya dan dari hasil perbandingan tersebut diambil suatu kesimpulan yang diyakini kebenaranya.

2.         Penganalisisan data sesuai dengan data yang ada yang bersifat analisis deskriptif kualitatif maka analisis yang di gunakan adalah bersifat kualitatif atau non statistik yang tidak diukur dengan menggunakan angka-angka

3.         Analisis data lebih di fokuskan kepada analisa kualitatif bersifat menggambarkan realita yang ada

4.         Menggunakan Triangulasi yang mana  berarti membandingkan sumber dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Sedangkan triangulisasi metode menurut Patton yang dikutip oleh moleong terdapat dua strategi yaitu:

a)    Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan teknik data,

b)    Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama[28].

Maksud penelitian menggunakan triangulasi sumber ini adalah untuk mendapatkan informasi sejenis dari sumber data yang berbeda. Dan teknik pemeriksaan  keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pemecahan atau sebagai pembanding terhadap data itu sendiri.

 

7.      Keabsahan Data.

Moleong menjelaskan bahwa” Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) menurut versi “positifisme” dan disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan kriteria dan paradigmanya sendiri[29]

Keabsahan data disini bertujuan untuk membuktikan bahwa yang diamati oleh penelitian sesuai dengan kenyataan dan kebenaran yang terjadi. Dan untuk memperoleh keabsahan data yang valid diperlukan Teknik pemeriksaan. Supaya diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah maka penelitian menggunakan Teknik-Teknik sebagai berikut :

1.         Kecukupan Resensi

Dalam hal ini kecukupan resensi penelitian yang dimaksud adalah kelengkapan resensi atau instrument pendukung yang digunakan dalam penelitian seperti bahan catatan lapangan yang terhimpun untuk melihat apakah masih ada yang diragukan atau tidak diantara data atau informasi serta kesimpulan hasil penelitian. Dan resensi disini berfungsi sebagai bahan pemeriksaan guna meningkatkan kepercayaan dan kebenaran data.

2.         Menghadiri  Penelitian

Untuk mendapatkan data yang keabsahannya terjamin, salah satu cara yang digunakan peneliti adalah memperbanyak kehadiran peneliti dilokasi penelitian dengan maksud untuk mencari data yang nilai kebenarannya tinggi. Selain itu dengan memperbanyak kehadiran peneliti dilapangan bisa juga memberikan pelajaran dan pengetahuan yang banyak baik itu tentang subjek atau obyek penelitiannya, sekaligus bisa membuktikan kebenaran informasi yang telah didapatkannya

                                           

 

 

 



[1]  Moloeng, Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, ( Remaja Rosdakarya, Bandung : 2003),  Hal. 3

[2] Winarno Surakmad, Pengantar Penelitian Metode Dan Riset, Tarsito, Bandung: 1990, Hal. 139

[3]  Tuwa,  Alimudin, Pengantar  Metode Penelitian, UI: 1993, Hal. 71

[4] Moh, Nazir, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia, Jakarta: 1988), Hal.  63

[5] H.M. Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Komunikasi,Ekonomi, kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial linya, (Kencana, Jakarta: 2008), Hal. 76

[6] Husien Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Rajawali Press, Jakarta: 2005),  Hal.  91

[7] Koenjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Gramedia, Jakarta: 1981), Hal. 115

[8] Sudarwin Denim, menjadi peneliti kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung: 2002), Hal. 135

[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Rineka Cipta, Jakarta: 1998), Hal. 121

[10] Husien Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Rajawali Press, Jakarta: 2005), Hal.  91

[11] Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kualitatif,  (Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2006), Hal.  88-89

[12] Huseain umar, Metode Penelitien untuk Skripsi dan Tesis, (Raja Grapindo Persada , Jakarta : 2005), Hal.  42.

[13] P. Joko Subagiyo, Metode Penelitian, ( Rineka Cipta, Jakarta: 2004),  Hal.  63

[14] Sugiona, Memahami Penelitian Kualitatif, (, Alpabeta, Bandung: 2005), Hal. 64

[15] Mardeli S. Metodelogi Suatu Pendekatan Proposal, ( Bumi Aksara, Jakarta: 1999), Hal. 63

[16] Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian, ( Rineka Cipta,Jakarta: 2002),  Hal.  206

[17] Moleong Loc. It., Hal.  332

[18] Ibid.,  Hal.  201

[19] P Joko Subagyo, Op. Cit., Hal. 39

[20] Lexy J Meleong, Op. Cit., Hal. 135

[21] Burhan Bungin , Metode Penelitia Kualitatif, (Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2006),  Hal. 88-89

[22] Winarno Suratma, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode dan Teknik, (Tarsito, Bandung: 1982) , Hal.  123

[23] Ibid., Hal.  206

[24] Husaini Usman,  Metodelogi Penelitian Sosial,( Bumi Aksara, Jakarta, 2005),  Hal. 43

[25] Moleong Op. Cit., Hal. 103

[26] Komaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, (Angkasa, Bandung: 1985), Hal. 29

[27] Ibid., Hal. 41

[28] Ibid.,  Hal. 178

[29] Moleong Of. Cit., Hal. 171


Lihat BAB IV Klik link dibawah ini :

NEXT BAB IV


DOWNLOAD FILE DALAM BENTUK MS WORD KLIK GAMBAR DIBAWAH INI:

BINGUNG CARA DOWNLOADNYA KLIK : CARA DOWNLOAD 


Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar