Assalamualaikum kali ini mimin mau berbagi sebuah makalah Tentang Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa Bani Umayyah. semoga dengan contoh makalah ini bisa membantu teman teman dalam tugas Pendidikan agama islam ( PAI)
Atau pun teman- Teman yang mencari referensi tentang Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah. Untuk download file Dokumen dalam bentuk MS. Word Silahkan Download pada halaman akhir makalah ini. Terimakasih Telah Berkunjung.
MAKALAH
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
Di Susun Oleh :
DINAS PENDIDIKAN DAN ................................................
TAHUN 20...
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Segala puji bagi Allah Subhanahu
wa ta’ala, yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang haq sebagai rahmat bagi
seluruh alam Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehinga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH” dengan sebaik-baiknya dan Shalawat dan
salam atas Rasulullah yang telah menuntun umat manusia ke jalan yang lurus yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini , Nabi terakhir dan tak
ada lagi setelah dia.
Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pembaca.
Dalam kesempatan ini pula penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada guru agama yang
mengajar dikelas saya dan kawan-kawan yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.
Akhir
kata penulis mengharapkan supaya makalah ini bermanfaat baik bagi pembaca
maupun bagi penulis sendiri. Amin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Kepahiang, ..................... 2018
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
2.1 Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Pada Masa Khulafaur Rasyidin ................................. 3
2.2 Perkembangan ilmu pengetahuan pada Dinasti
Umayyah ............................................... 3
2.3 Ilmu pengetahuan yang muncul pada zaman
Dinasti Umayyah ...................................... 4
2.4 Tokoh/Ilmuwan Muslim Pada Masa Bani Umayyah ....................................................... 5
2.5 Pemikiran Tokoh Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umayyah ................................... 8
BAB IIIKESIMPULAN ....................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan sejarah pendidikan dari
masa kemasa selalu mengalami progres yang berdampak baik bagi perkembangan
intelektual masyarakat Islam pada saat itu sampai sekarang. Pendidikan terus
mengalami perkembangan dari masa Rasulullah, masa Khulafa Ar-Rasyidin, Dinasti
Umayyah, Dinasti Abasiyyah, bahkan dinasti-dinasti kecil yang muncul diantara
dinasti keduanya dan semakin berkembang pula setelah masa pembaharuan
pendidikan Islam.
Seiring dengan itu pendidikan pada
periode Dinasti Umayyah telah ada beberapa lembaga seperti, Kuttab, Masjid dan
Majelis Sastra. Materi yang diajarkan bertingkat-tingkat dan
bermacam-macam. Metode pengajarannya pun tidak sama. Sehingga
melahirkan beberapa pakar ilmuan dalam berbagai bidang tertentu, selain itu
pada masa ini juga terjadi pergolakan politik untuk memperluas wilayah
kekuasaan. Semua itu berdampak kepada pola pendidikan Islam pada masa itu,
mulai dari adanya perbedaan kurikulum antara murid yang sekolah di Khuttab
dengan murid yang sekolah di sekolah Istana dan lain sebagainya.
Pada masa Dinasti Umayyah pola
pendidikan Islam senantiasa berusaha untuk bisa lebih maju dari
pendidikan Barat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan penerjemahan
buku-buku asing ke dalam bahasa Arab, berkembangnya lembaga pendidikan serta kurikulum
dan metodenya, berkembangnya ilmu pengetahuan, serta berkembang pula
gerakan-gerakan ilmiah yang belum digalakkan pada masa-masa sebelumnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Khulafaur Rasyidin ?
2.
Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Dinasti Umayyah.
3. Apa
saja ilmu pengetahuan yang muncul pada zaman Dinasti Umayyah?
4.
ilmu apa saja dan siapa tokohnya yang muncul pada zaman Dinasti Umayyah?
5. Tokoh/Ilmuwan Muslim Pada Masa Bani
Umayyah
6. Pemikiran Tokoh
Pendidikan
Pada Masa Daulah Bani Umayyah
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Khulafaur Rasyidin
2.
Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada Dinasti Umayyah
3.
Mengetahui ilmu pengetahuan yang muncul pada Dinasti Umayyah
4.
Mengetahui ilmu dan tokohnya yang muncul pada zaman Dinasti Umayyah
5. Mengetahui Tokoh/Ilmuwan Pada Masa Bani
Umayyah
6. Mengetahui Pemikiran tokoh Pendidikan
pada Masa Daulah Bani Umayyah
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
a.
Dapat mengetahui bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu
b.
Dapat mengetahui ilmu dan tokoh ilmu pengetahuan yang muncul pada masa itu
c.
Dapat mengetahui karakteristik pendidikan pada masa itu
d. Dapat mengetahui tempat-tempat pendidikan
pada masa itu
2.
Bagi Pembaca
a.
Menambah luas wawasan sejarah islam pada zaman dahulu.
b.
Menumbuhkan semangat tinggi dalam belajar.
c.
Memotifasi buat siswa untuk berkarya tulis.
3. Bagi
Guru
a.
Mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan siswa dalam membuat makalah.
b.
Menyukseskan kegiatan belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa ini sering disebut dengan masa klasik awal (650 M – 690 M).Pada
masa klasik awal ini, merupakan peletakan dasar-dasar peradaban Islam yang
berjalan selama 40 tahun. Seperti halnya perkembangan ilmu pengetahuan pada
zaman Rasulullah, bahwa diantara kemajuan yang dicapai dibidang ilmu
pengetahuan dan sains pada masa ini adalah terpusat pada usaha untuk memahami
Al-Qur’an dan Hadits Nabi, untuk memperdalam pengajaran akidah, akhlak, ibadah,
mu’amalah dan kisah-kisah dalam Al-Qur’an.
Akan tetapi yang
perlu dicatat bahwa, pada masa ini telah ditanamkan budaya tulis dan baca.
Dengan budaya baca tulis maka lahirlah orang pandai dari para sahabat rasul,
diantaranya Umar bin Khatab yang mempunyai keahlian dibidang hukum dan jenius
pada ilmu pemerintahan, Ali bin Abi Thalib yang mempunyai keahlian dibidang
hukum dan tafsir. Diantara ahli tafsir dimasa itu adalah khalifah yang empat
(Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali), Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubay Ibnu
Ka’ab, Zaid Ibnu Tsabit, Abu Musa Al-’Asy’ari dan Abdullah bin Zubair.Dan dari
kalangan khalifah empat yang paling banyak dikenal riwayatnya tentang tafsir
adalah Ali bin Abi Thalib r.a.Ibnu Abbas adalah anak paman Rasulullah SAW,
sekaligus murid dari Rasulullah. Ia dikenal sebagai ahli bahasa atau
penterjemah Al-Qur’an. Dia adalah sahabat yang paling pandai atau tahu tentang
tafsir Al-Qur’an.Dia mempunyai biografi yang menunjukkan kebolehan ilmunya dan
kedudukannya yang tinggi dalam hal penggalian secara mendalam tentang
rahasia-rahasia Al-Qur’an.
2.2 Perkembangan
ilmu pengetahuan pada Dinasti Umayyah
Bani Umayyah
atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa
Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 M sampai 750 M di Jazirah Arab dan
sekitarnya, serta dari 756 M sampai 1031 M di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti
ini diambil dari nama tokoh Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari
khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah I. Masa ini sebagai masa
perkembangan peradaban Islam, yang meliputi tiga benua yaitu, Asia, Afrika, dan
Eropa. Masa ini berlangsung selama 90 tahun (661 M – 750 M) dan berpusat di
Damaskus.
Pada masa
ini perhatian pemerintah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat besar.
Penyusunan ilmu pengetahuan lebih sistematis dan dilakukan pembidangan ilmu
pengetahuan sebagai berikut;
1.
Ilmu pengetahuan bidang agama yaitu, segala ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an
dan Hadits.
2.
Ilmu pengetahuan bidang sejarah yaitu, segala ilmu yang membahas tentang
perjalanan hidup, kisah dan riwayat.
3.
Ilmu pengetahuan bidang bahasa yaitu, segala ilmu yang mempelajari bahasa,
nahwu, sharaf dan lain-lain.
4.
Ilmu pengetahuan bidang filsafat yaitu, segala ilmu yang pada umumnya berasal
dari bangsa asing, seperti ilmu mantiq, kedokteran, kimia, astronomi, ilmu
hitung dan ilmu lain yang berhubungan dengan ilmu itu.
Penggolongan
ilmu tersebut dimaksudkan untuk mengklasifikasikan ilmu sesuai dengan
karakteristiknya, semuanya saling berhubungan satu dengan yang lainnya, karena
satu ilmu tidak bisa berdiri sendiri.Sehingga ilmu pengetahuan sudah menjadi
satu keahlian, masuk kedalam bidang pemahaman dan pemikiran yang memerlukan
sitematika dan penyusunan.
2.3 Ilmu pengetahuan yang
muncul pada zaman Dinasti Umayyah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Bani Umayyah pada
umumnya berjalan seperti di zaman permulaan Islam, hanya pada perintisan dalam
ilmu logika, yaitu filsafat dan ilmu eksak. Perkembangan ilmu
pengetahuan pada masa ini masih berada pada tahap awal. Para pembesar Bani
Umayyah kurang tertarik pada ilmu pengetahuan kecuali Yazid bin Mua’wiyah dan
Umar bin Abdul Aziz. Ilmu yang berkembang di zaman Bani Umayyah
adalah ilmu syari’ah, ilmu lisaniyah, dan ilmu tarikh. Selain itu berkembang pula
ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, ilmu bumi, dan ilmu-ilmu yang
disalin dari bahasa asing. Kota yang menjadi pusat kajian ilmu
pengetahuan ini antara lain Damaskus, Kuffah, Makkah, Madinah, Mesir, Cordova,
Granada, dan lain-lain, dengan masjid sebagai pusat pengajarannya.
Ilmu pengetahuan yang berkembang di zaman Dinasti Umayyah dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Al Ulumus Syari’ah, yaitu ilmu-ilmu Agama Islam, seperti Fiqih, tafsir
Al-Qur’an dan sebagainya.
b. Al Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu yang perlu untuk memastikan bacaan Al
Qur’an, menafsirkan dan memahaminya.
c.
Tarikh, yang meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya,
riwayat hidup pemimpin-pemimpin mereka, serta tarikh umum, yaitu tarikh
bangsa-bangsa lain.
d. Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang membahas tentang membaca Al Qur’an. Pada
masa ini termasyhurlah tujuh macam bacaan Al Qur’an yang terkenal dengan Qiraat
Sab’ah yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan, yaitu cara bacaan yang
dinisbahkan kepada cara membaca yang dikemukakan oleh tujuh orang ahli qiraat,
yaitu Abdullah bin Katsir (w. 120 H), Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H), Abdullah
bin Amir Al Jashsahash (w. 118 H), Ali bin Hamzah Abu Hasan al Kisai (w. 189
H), Hamzah bin Habib Az-Zaiyat (w. 156 H), Abu Amr bin Al Ala (w. 155 H), dan
Nafi bin Na’im (169 H).
e.
Ilmu Tafsir, yaitu ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam
menafsirkan Al Qur’an. Pada masa ini muncul ahli Tafsir yang
terkenal seperti Ibnu Abbas dari kalangan sahabat (w. 68 H), Mujahid (w. 104
H), dan Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Ali bin Husain dari kalangan syi’ah.
f.
Ilmu Hadis, yaitu ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad
al-Hadis, karena banyak Hadis yang bukan berasal dari
Rasulullah. Diantara Muhaddis yang terkenal pada masa ini ialah Az
Zuhry (w. 123 H), Ibnu Abi Malikah (w. 123 H), Al Auza’i Abdur Rahman bin Amr
(w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), dan As Sya’by (w. 104 H).
g.
Ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat didalam
berbagai posisinya. Ilmu ini muncul setelah banyak bangsa-bangsa
yang bukan Arab masuk Islam dan negeri-negeri mereka menjadi wilayah negara
Islam. Adapun penyusun ilmu Nahwu yang pertama dan membukukannya
seperti halnya sekarang adalah Abu Aswad Ad Dualy (w. 69 H). Beliau
belajar dari Ali bin Abi Thalib, sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan
bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai Bapaknya ilmu Nahwu.
h. Ilmu Bumi (al- Jughrafia). Ilmu ini muncul oleh karena adanya
kebutuhan kaum muslimin pada saat itu, yaitu untuk keperluan menunaikan ibadah
Haji, menuntut ilmu dan dakwah, seseorang agar tidak tersesat di perjalanan,
perlu kepada ilmu yang membahas tentang keadaan letak wilayah. Ilmu
ini pada zaman Bani Umayyah baru dalam tahap merintis.
i.
Al-Ulumud Dakhilah, yaitu ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing ke dalam
bahasa Arab dan disempurnakannya untuk kepentingan kebudayaan
Islam. Diantara ilmu asing yang diterjemahkan itu adalah ilmu-ilmu
pengobatan dan kimia. Diantara tokoh yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah (w. 86 H).
2.4. Tokoh/Ilmuwan
Muslim Pada Masa Bani Umayyah
Dalam sepak
terjang yang dilakukan Bani Umayyah di bidang pendidikan Islam, banyak
melahirkan para ulama yang ahli di bidangnya, mereka bertanggung jawab terhadap
kelancaran jalannya pendidikan, Dalam hal ini, Ulama memikul tugas mengajar dan
memberikan bimbingan serta pimpinan kepada masyarakat. Ulama bekerja atas dasar kesadaran dan tanggung jawab agama, bukan atas
dasar pengangkatan dan penunjukkan pemerintah
Diantara
ulama yang menjadi pendidik sekaigus sebagai ilmuan pada waktu itu adalah:
a) Seni Bahasa dan Sastra
Pada masa pemerintahan Abd. Malik
bin Marwan, bahasa arab digunakan sebagai administrasi negara. Dengan penggunaan
bahasa Arab yang semakin luas dibutuhkan suatu panduan bahasa yang dapat
digunakan semua orang. Hal itu mendorong lahirnya seorang ahli bahasa terkemuka
yang bernama Imam Syibawaihi, yang mengarang sebuah buku yang berisi
pokok-pokok kaidah bahasa Arab yang berjudul al-Kitab. Disamping itu, pada
pemerintahan Dinasti Umayyah di Andalusia terdapat juga ahli bahasa yang
terkenal, antara lain: Ibnu Malik pengarang kitab Alfiah, Ibn Sayyidih, Ibn
Khuruf, Ibn Al-Haj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan
Al-Garnathi, al-Farisi, al-Zujaj. Di bidang sastra juga mengalami
kemajuan. Hal itu ditandai dengan munculnya sastrawan-sastrawan yang terkemuka,
seperti:
a. Qays Bin Mullawah menyusun buku
yang berjudul Laila Majnun, wafat pada tahun 699 M.
b. Jamil Al-Uzri (701 M)
c. Al-Akhtal (701 M)
d. Umar Ibn Abi Rubi’ah (719 M)
e. Al-Farazdaq (732 M)
f. Ibnu Al-Muqoffa (756 M)
b. Ilmu
Tafsir
Ilmu tafsir memliki makna yang
strategis, disamping karena luasnya faktor kawasan Islam ke beberapa
daerah luar Arab yang membawa konsekuensi lemahnya seni sastra Arab. Hal ini
menyebabkan pencemaran bahasa Al-Qur'an dan makna Al-Qur'an yang digunakan
untuk kepentingan golongan tertentu. Diantara tokoh-tokohnya adalah Mujahid, Athak
bin Abu Rabah, Ikrimah, Qatadah, Said bin Jubair, Masruq bin al-Ajda', Wahab
bin Munabbih, Abdullah bin Salam, Abd Malik Ibnu Juraid al-Maliki. Ilmu
tafsir pada masa itu belum mengalami perkembangan pesat sebagaimana terjadi
pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah. Tafsir berkembang dari lisan ke lisan,
sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir yang pertama pada masa itu ialah Ibnu
Abbas, salah seorang sahabat nabi sekaligus paman nabi yang terkenal.
c. Ilmu
Hadits
Perkembangan ilmu Hadits sendiri
terjadi setelah diketahui banyaknya hadits palsu yang dibuat oleh kelompok
tertentu untuk kepentingan politik. Sebelumnya hadits hanya diriwayatkan dari
mulut ke mulut. Setengah sahabat dan para pelajar ada yang mencatat
hadits-hadits itu dalam buku catatannya. Atas dasar itulah dirasa penting untuk
menyusun atau mengumpulkan dan membukukan Hadits-hadits tertentu saja, yang
dikira kuat dalam sanad dan matannya. Diantara para ahli hadits yang terkenal
pada masa itu ialah Muhammad bin Syihab al-Zuhri, Hadits ada al-Zuhry, Abu Zubair Muhammad bin
Muslim bin Idris.
d. Fiqih
Pada periode Umayyah, telah
melahirkan sejumlah mujtahid fiqih, terbukti ketika akhir masa Umayyah telah
akhir tokoh madzhab seperti Imam Abu Hanifah di Irak dan Imam Malik Ibu Anas di
Madinaah. Sedangkan Imam Syafi'i dan Imam Ahmad Ibnu Hambal lahir pada masa
Dinasti Abbasiyyah.Dan di bidang fiqih, Umayyah di Spanyol Islam menganut
mazhab Maliki, maka para ulama memperkenalkan materi-materi fiqih dari mazhab
Imam Maliki. Para Ulama yang memperkenalkan
mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd Al-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan
ibn Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd Rahman. Ahli-ahli fiqih
lainnya adalah Abu bakar ibn
Al-Quthiyah, Munzir ibn Said Al-Baluthi dan Ibn Hazm, kemudian abu bakar al
quthiyah, munzir bin sa,if al-baluthi dan ibnu hazim.
e. ilmu
kimia
Khalifah Yazid bin Muawiyyah seorang
khalifah yang pertama kali meyuruh untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa
Yunani ke dalam bahasa Arab. Beliau mendatangkan beberapa orang Romawi yang
bermukim di mesir. Diantaranya Maryanis seorang pendeta yang mengajarkan
ilmu kimia.
f. Ilmu
Kedokteran
Peduduk Syam di Zaman ini telah
banyak menyalin bermacam ilmu ke dalam bahasa Arab, seperti: ilmu-ilmu
kedokteran misalnya karangan Qais Ahrun dalam bahasa Suryani yang disalin ke
dalam bahasa Arab Masajuwaihi.
g. Ilmu
Filsafat
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang
di lalui ilmu pengetahuan Yunani Arab ke Eropa abad ke 12 minat terhadap
filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 selama
pemerintahan bani umayyah. Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Andalusia dalah
Abu Bakr Muhammad bin al-Syaigh yang terkenal dengan nama Ibnu Bajjah. Karyanya
adalah Tadbir al-muwahhid, tokoh kedua adalah Abu Bakr bin Thufail yang banyak
menulis masalh kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya filsafatnya yang terkenal
adalah Hay bin Yaqzhan. Tokoh terbesar dalam bidang filsafat di Andalusia
adalah Ibnu Rusyd dari cordova. Ia menafsirkan maskah – naskah aristoteles dan
menggeltuti masalah – masalah menahun tentang keserasian filsafat agama.
h. Musik dan Kesenian
Dibidang ini dikenal seorang
tokoh bernama Hasan bin Nafi yang berjuluk Zaryah. Dia juga terkenal sebagai
penggubah lagu dan sering mengajarkan ilmunya kepada siapa saja sehingga
kemasyhurannya makin meluas
2.5.
Pemikiran Tokoh Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umayyah
Berikut ini
nama-nama ilmuwan beserta bidang keahlian yang berkembang di Andalusia masa
dinasti Bani Umayyah :
No |
Nama |
Bidang Keahlian |
Keterangan |
1 |
Abu Ubaidah Muslim Ibn
Ubaidah al Balansi |
- Astrolog - Ahli
Hitung - Ahli
gerakan bintang-bintang |
Dikenal sebagai Shahih
al Qiblat karena banyak sekali mengerjakan penetuan arah shalat. |
2. |
Abu al Qasim Abbas ibn
Farnas |
- Astronom Kimia |
Ilmi kimia, baik kimia murni
maupun terapan adalah dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu
kedokteran. Farmasi dan ilmu kedokteran telah mendorong para ahli untuk
menggali dan mengembangkan ilmu kimia dan ilmu tumbuh-tumbuhan untuk
pengobatan. |
3 |
Ahmad ibn Iyas al Qurthubi |
Kedokteran |
Hidup pada masa Khalifah
Muhammad I ibn abd al rahman II Ausath |
4. |
Yahya ibn Ishaq |
Hidup pada masa khalifah
Badullah ibn Mundzir |
|
5. |
Abu Daud Sulaiman ibn Hassan |
Hidup pada masa awal
khalifah al Mu’ayyad |
|
6. |
Abu al Qasim al Zahrawi |
- Dokter
Bedah - Perintis
ilmu penyakit telinga - Pelopor
ilmu penyakit kulit |
Di Barat dikenal dengan
Abulcasis. Karyanya berjudul al Tashrif li man ‘Ajaza ‘an al Ta’lif, dimana
pada abad XII telah diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di
Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M) buku tersebut menjadi rujukan
di universitas-universitas di Eropa. |
7. |
Abu Marwan Abd al Malik ibn
Habib |
- Ahli
sejarah - Penyair
dan ahli nahwu sharaf |
- wafat
238/852 - salah
satu bukunya berjudul al Tarikh |
8. |
Yahya ibn Hakam |
- Sejarah - Penyair |
- |
9. |
Muhammad ibn Musa al razi |
- Sejarah |
- wafat
273/886 - Menetap
di Andalusia pada tahun 250/863 |
10. |
Abu Bakar Muhammad ibn Umar |
- Sejarah |
- Dikenal
dengan Ibn Quthiyah - Wafat
367/977 - Bukunya
berjudul Tarikh Iftitah al Andalus |
11. |
Uraib ibn Saad |
- Sejarah |
- Wafat
369/979 - Meringkas
Tarikh al- thabari, menambahkan kepadanya tentang al Maghrib dan Andalusia,
disamping memberi catatan indek terhadap buku tersebut. |
12. |
Hayyan Ibn Khallaf ibn
Hayyan |
- Sejarah
& sastra |
- Wafat
469/1076 - Karyanya
: al Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al Matin. |
13. |
Abu al Walid Abdullah ibn
Muhammad ibn al faradli. |
- Sejarah - Penulis
biografi |
- Lahir
di Cordova tahun 351/962 dan wafat 403/1013. - Salah
satu karyanya berjudul Tarikh Ulama’i al Andalus |
Perkembangan Bahasa dan Sastra Arab tidak terlepas daripada peran para
ulama dan sastrawan, diantaranya adalah :
- Ali al Qali. Ia adalah
seorang tokoh besar pada zamannya. Ia dibesarkan dan menimba ilmu Hadits,
bahasa, sastra, Nahwu dan sharaf dari ulama-ulama terkenal di Baghdad.
Pada tahun tahun 330/941 al Nashir mengundang beliau untuk menetap di
Cordova dan sejak saat itu Ali mengembangkan ilmu Islam sampai wafatnya
(358/696). Dari sekian banyak karya tulisnya yang bernilai tinggi,
diantaranya adalah al Amalî dan al Nawâdir.
- Ibn al Quthiyah Abu Bakar
Muhammad Ibn Umar. Ia adalah seorang ahli bahasa Arab, Nahwu, penyair dan
sastrawan. Ia menulis buku dengan judul al Af’âl dan Fa’alta wa
Af’alât. Ia meninggal pada tahun 367/977.
- Al Zabidi. Ia adalah guru
dari Ibn Quthiyah. Al Zabidy sudah mengembangkan bahasa dan sastra di
Andalusia sebelum adanya Ali al Qali. Bukunya yang terkenal adalah
Mukhtashar al ‘Ain dan Akhbar al Nahwiyyîn.âîû
- Said Ibn Jabir, ia juga
merupakan salah satu guru dari Ibn Quthiyah.
- Muhammad ibn Abdillah ibn
Misarrah al Bathini (269-319) dari Cordova dikenal sebagai orang pertama
yang menekuni filsafat di Andalusia.[6]
Berikut ini
Bibliografi beberapa sastrawan Andalusia :
- Abu Amr Ahmad ibn
Muhammad ibn Abd Rabbih. Lahir di Cordova 246/860. ia menekuni ilmu
kedokteran dan musik, tetapi kecenderungannya lebih banyak kepada sastra
dan sejarah. ia berhasil menggubah syari-syair pujian (madah) bagi
empat khilafah Umawiyah, sehingga ia mendapat kedudukan terhormat di
istana. Pada masa al Nashir ia menggubah 440 bait syair dengan menggunakan
bahan acuan sejarah. Pada masa tuanya, Abu Amr menyesali kehidupan masa
mudanya, kemudian ia berzuhud. Oleh karenanya ia menggubah
syair-syair zuhdiyyat yang ia himpun dalam al
Mumhishât. Sebagian besar karya syairnya sudah hilang,
sedangkan yang berupa prosa ia tuangkan dalam karyanya yang diberi
nama al ‘Aqd al Fârid. Ia pada tahun 328/940 dalam keadaan
lumpuh.
- Abu Amir Abdullah ibn
Syuhaid. Lahir di Cordova pada tahun 382/992. Ia dikenal dekat dengan
penguasa. Dengan keterlibatannya dengan kemelut politik, ia sering membuat
syair-syair dalma rangka membesarkan atau menggulingkan seorang penguasa.
Pada masa kekuasaan Hamudiyah penyair ini dipenjarakan dan menerima
penghinaan serta penganiayaan yang berat. Ia dibebaskan dalam keadaan
lumpuh sampai wafat pada tahun 427/1035. Karyanya dalam bentuk prosa
adalah Risâlah al Tawâbi’ wa al Zawâbigh, Kasyf al Dakk wa Atsar
al Syakk dan Hanut ‘Athar.
- Ibn Hazm. Lahir pada
tahun 384/994) merupakan penyair sufi yang banyak menggubah puisi-puisi
cinta.[7]
Ilmuan Muslim yang terkenal
pada masa bani Umayyah, antara lain :
a. Hasan
al-Basri dan Sulaiman bin Umar. Beliau adalah ahli fiqih dan ahli hadist yang
selalu dimintai fatwa oleh khalifah Umar bin Abdul Azis tentang
kebijaksanaannya.
b. Imam Muhammad bin Muslim bin
Syihab az-Zuhri (Ibnu Syihab az-Zuhri). Beliau adalah ahli hadis, pengumpul dan
penulis hadis pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis.
c. Wasil bin
Atha’. Pendiri aliran Muktazilah ( berarti orang yang memisahkan diri), yaitu
aliran dalam Islam yang lebih mementingkanakal fikiran dibandingkan dengan
dalil naqli bertentangan dengan aliran Ahlus sunnah Wal Jama’ah, beliau adalah
murid Hasan al-Basri setelah berbeda pendapat dengan gurunya ia
memisahkan diri.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Bani Umayyah atau Kekhalifahan
Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang
memerintah dari 661 M sampai 750 M di Jazirah Arab dan sekitarnya, serta dari
756 M sampai 1031 M di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini diambil dari nama
tokoh Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani
Umayyah, yaitu Muawiyah I. Masa ini sebagai masa perkembangan peradaban Islam,
yang meliputi tiga benua yaitu, Asia, Afrika, dan Eropa. Masa ini berlangsung
selama 90 tahun (661 M – 750 M) dan berpusat di Damaskus.
Pada masa ini penyusunan ilmu
pengetahuan lebih sistematis dan dilakukan pembidangan ilmu pengetahuan sebagai
berikut : Ilmu pengetahuan bidang agama, Ilmu pengetahuan bidang sejarah, Ilmu
pengetahuan bidang bahasa, Ilmu pengetahuan bidang filsafat.
Beberapa karakteristik pendidikan
pada masa Dinasti Umayyah yaitu Bersifat Arab, Berusaha Meneguhkan Dasar-Dasar
Agama Islam Yang Baru Muncul, Perioritas Pada Ilmu-Ilmu Naqliyah Dan Bahasa,
Menunjukkan Perhatian Pada Bahan Tertulis Sebagai Media Komunikasi,
Membuka Pengajaran Bahasa-Bahasa Asing, dan Menggunakan Surau (Kuttab) dan
Masjid Tempat-tempat pendidikan pada Dinasti Umayyah antara lain khuttab,
masjid, majelis sastra, pendidikan istana, dan pendidikan badiah.
Pemikiran pendidikan
Islam pada masa umayyah tampak dalam bentuk nasehat-nasehat khalifah kepada
pendidik anak-anaknya, yang memenuhi buku sastra, yang menunjukan bagaimana
teguhnya mereka berpegang pada tradisi Arab dan Islam. Salah satu nasehat
tersebut adalah nasehat Abdul Malik bin Marwan kepada pendidik anknya, “
hendaklah pendidik mendidik akal, hati, dan jasmani anak-anak.
Pemikiran
pendidikan islam pada masa Umayah ini juga tersebar pada beberapa tulisan
para ahli nahwu, sastra, hadis, dan tafsir. Pada masa ini para ahli tersebut
mulai mencatat (modifikasi) ilmu-ilmu bahasa, sastra dan agama.
Perkembangan
Bahasa dan Sastra Arab tidak terlepas daripada peran para ulama dan sastrawan,
diantaranya adalah:
1. Ali al-Qali
2. Ibn al
Quthiyah Abu Bakar Muhammad Ibn Umar
3. Al Zabidi.
4. Said Ibn Jabir, ia juga merupakan salah satu guru dari Ibn Quthiyah.
5. Muhammad ibn Abdillah ibn Misarrah al Bathini (269-319) dari Cordova
dikenal sebagai orang pertama yang menekuni filsafat di Andalusia.
Berikut ini beberapa
sastrawan Bani
Umayyah di Andalusia :
1. Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih.
2. Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid.
3. Ibn Hazm.
Ilmuan Muslim yang terkenal
pada masa bani Umayyah, antara lain :
a.
Hasan al-Basri dan Sulaiman bin Umar.
b.
Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab az-Zuhri (Ibnu Syihab az-Zuhri).
c.
Wasil bin Atha
DAFTAR PUSTAKA
Al Abrasi, Athiyya. 1993. Tarbiyah Al Islamiyah,
Terjemahan Bustami A. Ghani. Jakarta: Bulan Bintang
Anwar, Saipul. Dalam PDF Karyailmiah, Pendidikan Islam
Masa DinastiUmayah
Langgulung, Hasan. 1980. Pendidikan Islam
Menghadapi Abad-21. Jakarta: Pustaka Al Husna
Langgulung, Hasan.
1998. Asas-AsasPendidikan Islam. Jakarta: PustakaHusna
Langgulung, Hasan. 2001. Pendidikan
Islam DalamabadKesatu. Jakarta: Al-HusnaZikra
Nizar, Samsul. 2008. SejarahPendidikan Islam
Menelusuk Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia, Jakarta:
kencana
Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi
Agama atau IAIN di Jakarta. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Salabi, Ahmad. 1972. SejarahPendidikan
Islam. Jakarta: BulanBintang
Sunanto, Musyrifah. 2004. Sejarah Islam Klasik
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam. Jakarta: Kencana
Taqiyuddin. 2008. "Sejarah Pendidikan Islam”.
Bandung: Mulia Press.
Abudin Nata, 2010. ”Sejarah Pendidikan Islam".
Jakarta: Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidyatullah.
Munawwar Chalil. 1989. "Empat Biogrfi
Imam Madzhab". Jakarta: Bulan Bintang.
Badri Yatim. 2010. "Sejarah Peradaban Islam".
Jakarta:Rajawali Press.
Susanto, 2009. "Pemikiran
Pendidikan Islam". Jakarta: Amzah.
SILAHKAN KLIK DOWNLOAD FILE MAKALAH DLM BENTUK MS WORD NYA DIBAWAH INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar