Assalamualaikum, Teman - teman yang sudah Membaca halaman awal
yang mimin bagikan Sebelumnya, dan halaman ini adalah lanjutan dari Skripsi Bab II Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak Remaja di Pedesaan, Silahkan lihat dokumen nya dibawah ini. Semoga Bermanfaat buat Kalian yang Telah berkunjung. Silahkan Download File MS Word nya Di halaman akhir Postingan Ini.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
1.
J1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini penelitian lapangan (field research), penulis menggunakan pendekatan Deskriptif
Kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dibutuhkan penulis
dalam menyusun skripsi ini hanya berupa keterangan, penjelasan, dan
informasi-informasi lisan. Pendekatan kualitatif merupakan suatu cara untuk
mendapatkan data atau informasi mengenai persoalan-persoalan yang terjadi
dilapangan atau lokasi penelitian.
Pada
penelitian yang dilakukan ini dilihat dari segi tujuan
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menurut Bodgan dan
Taylor dalam bukunya Lexy J. Moleong adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data Deskriftif yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang di
amati"[1] hal ini juga
senada dengan hal yang dikemukakan “ penyelidikan metode Deskriptif tertuju kepada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang”[2] sementara Traves dalam pengantar pendidikan penelitian
oleh Alimudin Tuwa menyatakan “metode adalah yang dirancang untuk mengumpulkan informasi
tentang keadaan nyata atau yang sedang berlangsung”[3]. Metode
Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, suatu objek,
suatu tes kondisi, suatu sistem pikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang, tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki.[4]
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami tujuan
utama dalam menggunakan metodelogi ini
adalah menggambarkan suatu keadaan, sementara berjalan pada saat penelitian
dilakukan dan mencari sebab suatu gejala-gejala tertentu. Dimana
penelitian ini memberi suatu gambaran keseluruhan tiap masalah yang menjadi
objek penelitian terutama yang berkaitan dengan dampak penggunaan media Handphone terhadap
ahklak remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang.
Jadi, jenis penelitian yang digunakan merupakan
penelitian Deskriptif Kualitatif atau survey
langsung di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang, Penulis lansung melihat dampak
penggunaan Handphone.
2. Objek dan Informan Penelitian
Objek dan informan penelitian kualitatif menurut Burhan
Bungin dalam bukunya Penelitian Kualitatif dikatakan bahwa Objek dan informan adalah:
”Menjelaskan objek penelitian yang fokus dan lokus
penelitian yaitu apa yang menjadi sasaran. Sasaran penelitian tak tergantung
pada judul dan topik penelitian, tetapi secara kongkrit tergambarkan dalam rumusan
masalah penelitian. Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami
informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek
penelitian”.[5]
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa subjek
atau informan adalah bagian dari seluruh objek penelitian yang dianggap dapat
mewakili yang diteliti. Jadi dalam penelitian dampak penggunaan Handphone terhadap
ahklak remaja di Desa Lubuk Mumpo
kecamatan Kota Padang ini, objek penelitianya adalah remaja yang sudah memiliki
Handphone. Apabila data yang diperoleh belum jelas atau dibutuhkan kejelasan
yang lebih rinci dan akurat, maka peneliti akan mengulang kembali sehingga
memperoleh hasil atau informasi yang tepat, dan penelitian ini lebih dikenal
dengan sebutan pola bola salju (Snowball Sampling).
Snowball Sampling merupakan teknik penarikan informan, pola ini
diawali dengan pertemuan informan pertama, informan berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari informan pertama dan demikian seterusnya[6].
Dengan penarikan informan yang menggunakan bola salju, untuk jumlah informannya
peneliti tidak menentukan berapa jumlah informan yang akan diteliti, tetapi berapa
jumlah informan yang ideal sepenuhnya akan ditentutkan oleh peneliti, sehingga
peneliti menganggap bahwa jumlah informannya itu telah memadai.
Berdasarkan konsep diatas, maka dalam penelitian ini
tidak akan ditentukan banyaknya jumlah informan yang terlibat akan tetapi,
banyaknya informan akan ditentukan oleh tingkat kebutuhan dalam memperoleh
data, oleh sebab itu informasi yang akan diperoleh diharapkan merupakan
informasi yang benar-benar mampu untuk menggambarkan dari permasalahan yang ada pada objek penelitian.
3. Populasi dan Sampel.
Menurut
Koentjoroningrat berpendapat bahwa populasi adalah seluruh yang menjadi objek
sesungguhnya dalam suatu pendidikan[7].
Sedangkan pendapat Sudarwan Denim populasi adalah seluruh individu atau objek
maupun gejala yang akan diteliti.[8]
Memahami makna dan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa populasi
adalah seluru individu yang jadi objek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi
populasi adalah remaja di Desa Lubuk Mumpo.
Penelitian ini benda, hal atau orang tempat
data untuk variabel yang dipermasalahkan.[9]
Yang menjadi sampel atau subjek dalam penelitian ini adalah remaja di Desa
Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone, yang diambil secara acak dan tidak ada
ketentuan dalam hal jumlah informan. Apabila ada data yang kurang atau
membutuhkan kejelasan yang lebih rinci dan akurat, maka peneliti akanm
mengulang kembali untuk memperoleh kejelasan tentang informasi yang didapat.
Teknik pemilihan informasi diatas dikenal dengan teknik bola salju ( snowball sampling).
Snowball
Sampling merupakan teknik
penarikan informan, pola ini diawali dengan pertemuan informan pertama,
informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari informan pertama dan
demikian seterusnya[10].
Berdasakan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa metode Snowball
sampling merupakan teknik penarikan sampel, pola ini diawali dengan
penentuan sampel pertama, sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi
sampel pertama dan demikian seterusnya. Dengan penarikan sampel pola bola
salju, penelitian secara teoritis akan menghadapi jumlah sampel yang tak
terhingga. Beberapa besar sampel yang ideal karenanya, sepenuhnya ditentukan
oleh peneliti sampai dengan dia menganggap bahwa jumlah sampel itu dipandang
memadai. Dari penjelasan tadi yang menjadi target untuk mendapatkan data adalah
remaja di Desa Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone.
4.
Jenis dan Sumber Data.
Berdasarkan
jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode Dekriptif Kualitatif dengan
tujuan untuk membuat deskriptif kualitatif dengan tujuan membuat deskriptif
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat sifat
populasi atau daerah tertentu.[11]
Dalam pengumpulan data
peneliti juga menggunakan sumber data yang bersifat primer dan skunder sebagai
berikut:
- Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu
pihak-pihak yang terkait langsung dalam penelitian ini, contohnya remaja
di Desa Lubuk Mumpo yang memiliki Handphone.
- Data
skunder adalah data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan telah disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain misalnya dalam bentuk table, diagram,[12]
dan dapat pula sebagai sumber pendukung yaitu wawancara serta data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Buku, Internet, Majalah,
Koran, dan lain-lain
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang
digunakan atau lakukan peneliti berkaitan dengan permasalahan yang dibahas ini
serta memudahkan dalam mencari solusi maka peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai
berikut:
a)
Observasi
Observasi adalah pengamatan
langsung yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial
dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian di lakukan pencatatan[13].
Sanafiah faisal
mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (Participant Observation), observasi yang
secara terang-terangan dan tersamar (Overt
Observation and covert observation), dan observasi tak terstruktur (Unstructured Observation), dalam
penelitian ini digunakan teknik observasi partisipatif, dimana pengamat
bertindak sebagai partisipan.[14]
Hasil observasi
dalam penelitian ini dicatat dalam catatan lapangan (CL), sebab catatan
lapangan merupakan alat yang penting dalam penenilitian. Dalam penelitian
kualitatif, penulis mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan
data dilapangan. Pada waktu di lapangan membuat “catatan lapangan”, setelah
pulang kerumah barulah menyusun (catatan lapangan) (CL).[15]
Alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki. Dalam
pengertian lain dikatakan “observasi di sebut juga dengan pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indra“[16].
Adapun menurut Meleong dalam buku Metodelogi
Penelitian Kualitatif mengemukakan alasan penelitian menggunakan
metode observasi (pengamatan) ini karena :
a)
Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara
langsung
b)
Teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian
mencatat perilaku dan kejadian sebagai mana yang terjadi pada keadaan
sebenarnya
c)
Pengamatan memungkinkan penelitian mencatat peristiwa
dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan profosional maupun pengetahuan
yang langsung di peroleh dari data
d)
Sering terjadi keraguan pada penelitian,
jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang “menceng” atau “bias”
e)
Teknik pengamatan memungkinkan penelitian maupun memahami
situasi-situasi yang rumit
f)
Dalam kasus-kasus tertentu di mana Teknik komunikasi
lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat”[17]
Menurut Penjelasan di atas yang
dimaksud dengan metode observasi (pengamatan) dalam
pengumpulan data disini adalah strategi atau cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara cermat dan teliti,
baik itu secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek atau subyek yang
ditelitinya. Pengamatan ini dilakukan terhadap remaja yang terkena dampak
penggunaan
media Handpone yaitu penulis mengamati keadaan berlangsungnya pembelajaran
dengan wajar dan yang sebenarnya tanpa ada usaha yang sengaja untuk
mempengaruhi, atau memanifulasikanya
b) Wawancara
( Interview)
Dalam buku prosedur penelitian, dikatakan interview
juga sering disebut dengan wawancara atau Kuisioner Lisan. Wawancara adalah sebuah dialog
yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”[18].
Dimaksud dengan wawancara
atau interview adalah
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog antar dua orang atau
lebih dengan cara bertatap muka (face to face) untuk memperoleh
informasi yang diperlukan.
Wawancara adalah suatu kegiatan
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kepada para informan. Wawancara bermakna berhadapan
langsung antara interviewer (s) dengan informan dan kegiatannya dilakukan
secara lisan.[19]
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
maksud digunakannya wawancara antara lain adalah:
1.
Mengkontruksikan
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian, dan lain-lain
2.
Merekontruksikan
kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang di alami masa lalu.
3.
Memproyeksikan
kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang
akan datang
4.
Memverifikasi,
mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia
maupun bukan manusia.
5.
Memverifikasi,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan sebagai pengecekan
anggota.[20]
Dalam menggunakan
metode wawancara mendalam sesuai dengan pengertiannya, wawancara mendalam
bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali,
melainkan berulang-ulang dengan intensitas tinggi.[21]
Dalam penelitian
ini teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya
penulis mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan
fokus permasalahan, sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan
teknik snowball sampling yakni pengambilan subyek bertujuan sehingga
memenuhi kepentingan peneliti. Adapun responden terdiri dari:
1. Keluarga
Keluarga merupakan
orang yang bertanggung jawab akan dampak penggunaan Handphone.
2. Remaja
Remaja yang dimaksud adalah hanya
terbatas pada remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang yang memiliki
Handphone.
3. Masyarakat
Masyarakat yang dimaksud adalah
orang-orang yang berpengaruh seperti halnya prangkat pemerintah Desa, prangkat
agama, dan lain sebagainya.
c)
Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah “Metode yang digunakan
bila penyelidikan ditujukan pada sumber-sumber dari dokumentasi”[22]. Dimaksud dengan dokumentasi dalam
pelaksanaan penelitian adalah melakukan pencarian data dengan menelaah
dokumen-dokumen atau informasi yang tercatat dalam
buku prosedur penelitian dikatakan bahwa “dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku,
6.
Teknik Analisis Data
Setelah
data terkumpul maka penulis mengadakan analisis data. Dan menurut pendapat
Usman Analisis Penelitian kualitatif dimana “merupakan suatu proses pengumpulan
data berbarengan dengan analisis data. Kadang-kadang kedua kegiatan tersebut
berjalan berbarengan dan dilanjutkan dengan analisa terakhir setelah
pengumpulan data selesai”[24].
Moleong juga menjelaskan Analisa data ialah “proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data”[25].
Fokus
penelitian yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah: “Dampak penggunaan Handphone
terhadap akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang”. Maka dari pada
itu teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Data yang telah
didapatkan dengan metode di atas kemudian di analisis dan diklasifikasikan sesuai dengan katagorinya
masing-masing, kemudian diadakan analisis data
yaitu dengan metode:
a.
Metode Deduktif
Metode deduktif yaitu berfikir dari kesimpulan atau
keputusan umum untuk memperoleh kesimpulan atau keputusan khusus.[26]
b.
Metode Induktif
Metode induktif yaitu berfikir dari keputusan atau
kesimpulan khusus untuk memperoleh kesimpulan umum.[27]
c.
Metode Komperatif
Yaitu menganalisa data dengan jalan membandingkan data
yang satu dengan yang lainnya dan dari hasil perbandingan tersebut diambil
suatu kesimpulan yang diyakini kebenaranya.
2.
Penganalisisan data
sesuai dengan data yang ada yang bersifat analisis deskriptif kualitatif maka
analisis yang di gunakan adalah bersifat kualitatif atau non statistik yang
tidak diukur dengan menggunakan angka-angka
3.
Analisis data lebih
di fokuskan kepada analisa kualitatif bersifat menggambarkan realita yang ada
4.
Menggunakan
Triangulasi yang mana berarti
membandingkan sumber dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Sedangkan triangulisasi metode menurut Patton yang dikutip oleh moleong
terdapat dua strategi yaitu:
a)
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan teknik data,
b)
Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama”[28].
Maksud
penelitian menggunakan triangulasi sumber ini adalah untuk mendapatkan
informasi sejenis dari sumber data yang berbeda. Dan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pemecahan atau
sebagai pembanding terhadap data itu sendiri.
7. Keabsahan Data.
Moleong menjelaskan bahwa”
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan
(validitas) dan kehandalan (reliabilitas) menurut versi “positifisme”
dan disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan kriteria dan paradigmanya sendiri”[29]
Keabsahan
data disini bertujuan untuk membuktikan bahwa yang diamati oleh penelitian
sesuai dengan kenyataan dan kebenaran yang terjadi. Dan untuk memperoleh
keabsahan data yang valid diperlukan Teknik pemeriksaan. Supaya diperoleh temuan-temuan
dan informasi yang absah
maka penelitian menggunakan Teknik-Teknik sebagai berikut :
1.
Kecukupan Resensi
Dalam
hal ini kecukupan resensi penelitian yang dimaksud adalah kelengkapan resensi
atau instrument pendukung yang digunakan dalam penelitian seperti bahan catatan
lapangan yang terhimpun untuk melihat apakah masih ada yang diragukan atau
tidak diantara data atau informasi serta kesimpulan hasil penelitian. Dan
resensi disini berfungsi sebagai bahan pemeriksaan guna meningkatkan
kepercayaan dan kebenaran data.
2.
Menghadiri Penelitian
Untuk mendapatkan data yang keabsahannya terjamin, salah
satu cara yang digunakan peneliti adalah memperbanyak kehadiran peneliti
dilokasi penelitian dengan maksud untuk mencari data yang nilai kebenarannya
tinggi. Selain itu dengan memperbanyak kehadiran peneliti
dilapangan bisa
juga memberikan pelajaran dan pengetahuan yang banyak baik itu tentang subjek
atau obyek penelitiannya, sekaligus bisa
membuktikan kebenaran informasi yang telah didapatkannya
[1] Moloeng, Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, ( Remaja Rosdakarya, Bandung
: 2003), Hal. 3
[2] Winarno Surakmad, Pengantar Penelitian Metode Dan Riset, Tarsito, Bandung: 1990, Hal. 139
[3] Tuwa, Alimudin, Pengantar Metode Penelitian, UI: 1993, Hal. 71
[4] Moh, Nazir, Metode Penelitian,
(Ghalia Indonesia, Jakarta: 1988), Hal. 63
[5] H.M. Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Komunikasi,Ekonomi,
kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial linya, (Kencana, Jakarta: 2008), Hal. 76
[6] Husien Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,
(Rajawali Press, Jakarta: 2005), Hal. 91
[7] Koenjoroningrat,
Metode Penelitian Masyarakat,
(Gramedia, Jakarta: 1981), Hal. 115
[8] Sudarwin
Denim, menjadi peneliti kualitatif, (Pustaka
Setia, Bandung: 2002), Hal. 135
[9] Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktek, (Rineka Cipta, Jakarta: 1998), Hal. 121
[10] Husien Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,
(Rajawali Press, Jakarta: 2005), Hal. 91
[11] Burhan Bungin, Metodelogi
Penelitian Kualitatif, (Raja
Grafindo Persada. Jakarta: 2006), Hal. 88-89
[12] Huseain
umar, Metode Penelitien untuk Skripsi dan
Tesis, (Raja Grapindo Persada , Jakarta : 2005), Hal. 42.
[13] P. Joko
Subagiyo, Metode Penelitian, ( Rineka
Cipta, Jakarta: 2004), Hal. 63
[14] Sugiona, Memahami Penelitian Kualitatif, (,
Alpabeta, Bandung: 2005), Hal. 64
[15] Mardeli S. Metodelogi Suatu
Pendekatan Proposal, ( Bumi Aksara, Jakarta: 1999), Hal. 63
[16] Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian, ( Rineka Cipta,Jakarta: 2002), Hal. 206
[17] Moleong Loc. It., Hal. 332
[18] Ibid., Hal. 201
[19] P Joko
Subagyo, Op. Cit., Hal. 39
[20] Lexy J
Meleong, Op. Cit., Hal. 135
[21] Burhan Bungin , Metode
Penelitia Kualitatif, (Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2006), Hal. 88-89
[22] Winarno Suratma, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode dan
Teknik, (Tarsito,
Bandung: 1982) , Hal. 123
[23] Ibid., Hal. 206
[24] Husaini Usman, Metodelogi
Penelitian Sosial,( Bumi Aksara, Jakarta, 2005), Hal. 43
[25] Moleong Op. Cit., Hal. 103
[26] Komaruddin, Kamus Istilah
Skripsi dan Tesis, (Angkasa, Bandung: 1985), Hal. 29
[27] Ibid., Hal. 41
[28] Ibid., Hal. 178
[29] Moleong Of. Cit., Hal. 171
Lihat BAB IV Klik link dibawah ini :
DOWNLOAD FILE DALAM BENTUK MS WORD KLIK GAMBAR DIBAWAH INI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar