yang mimin bagikan Sebelumnya, dan halaman ini adalah lanjutan dari Skripsi Bab III Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak Remaja di Pedesaan, Silahkan lihat dokumen nya dibawah ini. Semoga Bermanfaat buat Kalian yang Telah berkunjung. Silahkan Download File MS Word nya Di halaman akhir Postingan Ini.
BAB IV
KONDISI OBJEKTIF WILAYAH
PENELITIAN
DAN HASIL PENELITIAN
A.
Kondisi Objektif Wilayah
Penelitian
- Sejarah Singkat Berdirinya
Desa Lubuk Mumpo
Berdasarkan penjelasan dari Bapak Ning
sebagai orang tertua di Desa Lubuk Mumpo saat melakukan wawancara menerangkan
bahwa :
Desa Lubuk Mumpo berdiri sekita tahun 1200 M lalu,
konon menurut bapak Ning Desa ini terbentuk pertama kali ada salah seseorang yang
berasal dari Desa Jukung kecamatan Linggau Selatan kabupaten Musi Rawas bertalang (berkebun) di Desa Lubuk Mumpo yang
bernama Huma Raja Jukung. Orang ini sangat terkenal kesaktiannya, dan setiap
hari ia pergi ketalang atau kekebunnya untuk melakukan aktivitas demi
kehidupannya.
Pada suatu hari,
ketika hari sudah sore Huma Raja Jukung ingin pulang ke Desa atau kekampung
halamannya yakni Desa Jukung tempat kediamannya dan orang ini memiliki sebuah
tongkat sebagai bahan penompang pada saat ia mau menyeberang sungai karena
didekat kebunnya ada sebuah sungai. Setelah sampai ditengah perjalanan
dipinggir sungai dia merasa ada yang ketinggalan yaitu tongkatnya yang
dijadikan alat sebagai penahan saat ia menyeberang air sungai didekat
talangnya. Akhinya dia kembali lagi
ketalang mengambil tongkatnya, oleh karena kembali lagi kekebun hari semakin larut dan setelah
tiba dipinggir sungai tiba saatnya malam dan lalu ia berfikir tentang
perjalanannya dan mengurungkan niatnya untuk balik kekampung halamannya lalu ia
beristirahatlah dipinggir sungai dimana ia beristirahat. Tongkat yang digunakan
sebagai penompang yang digunakan untuk penumpang sewaktu ia menyebrang sungai
ditanamkannya ketanah dimana tempat ia istirahat.
Nah, pada saat ia istirahat sebelum terlelap tidur Raja Huma Jukung ini melamun dan berfikir
jikalau nanti talangnya itu menjadi Dusun/Desa dia akan memberi nama Desa itu
yakni Lubuk Upe yang mana Lubuk itu asal katanya karena di tempat istirahatnya
itu ada air sungai yang airnya tergenang dan dalam itu dinamakan “Lubuk”.
Sedangkan kata “Upe” itu berasal dari
nama tongkatnya yang berasal dari nama tongkatnya berasal dari bambu yakmi
bambu “Upe”. Sesuai dengan berjalannya waktu dan bergantinya generasi yang
menjelajahi serta banyaknya orang yang bertalang atau membuaka kebun, lama
kelamaan sesuai dengan kehendak Raja Huma Jukung awalanya dan Allah mungkin
juga berkehendak sama akhirnya terjadilah sebuah Dusun/Desa Lubuk Mumpo.
Sedangkan nama Desa itu masih dengan nama yang diberi oleh Raja Huma Jukung,
akan tetapi oleh karena banyak pengaruh yang datang dan sudah banyaknya
orang-orang luar yang masuk kewilayah itu akhirnya nama Desa yang semua
dirubahlah sesuai dengan bahasa Indonesia asli, alasannya karena orang luar
banyak tidak mengerti. Perubahan kata itu menjadi telak yakni nama awalnya
Lubuk Upe dikembangkan hanya Upe nya menjadi kata Lubuk Mumpo dan akhirnya
resmilah keputusan itu yang ditetapkan itu dan akhirnya sampai sekarang nama
itu menjadi nama Desa Lubuk Mumpo yang sebenarnya[1].
- Letak Geografis
Adapun secara geografis Desa Lubuk Mumpo terletak
di kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Perbatasan Desa
Lubuk Mumpo adalah:
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dusun Baru dan Lubuk Belimbing.
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan
hutan lindung antara Rejang Lebong dengan Empat Lawang.
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Durian Mas.
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kota Padang.
Selain itu Desa Lubuk Mumpo bertempat
diposisi yang sangat strategis dan sangat mudah untuk dijangkau dari berbagai
penjuru, karena disegala sudutnya Desa Lubuk Mumpo ini dilingkupi oleh beberapa
kabupaten seperti halnya kabupaten Musirawas, kabupaten Empat Lawang, kabupaten
Tebing Tinggi. Tidak terlepas dari itu Desa ini juga dilengkapi dengan
infrastruktur jalan yang cukup banyak tembusannya seperti halnya jalan
menghubungi kearah Muara Beliti, jalan menghubungi kearah Tanjung Ning atau
- Sarana dan Prasarana di Desa Lubuk Mumpo
Demi menunjang kelancaran proses kinerja
pembangunan, Desa Lubuk Mumpo memiliki beberapa sarana dan prasarana yang cukup
memadai baik berupa bangunan maupun media untuk melaksanakan proses penunjang agar
dapat membantu perangkat Desa dan pihak-pihak terkait dalam pengembangan
dan kemajukan Desa Lubuk Mumpo. Sarana
itu sebagai salah satu wadah bagi masyarakat Desa Lubuk Mumpo dalam mencapai
taraf hidup dan kemajuan serta pendidikan lebih baik, terutama bagi generasi
penerus yang akan menjadi pengganti pejuang-pejuang terdahulu. Untuk lebih
jelasnya dapat penulis kemukakan pada tabel dibawah ini tentang sarana dan
prasarana yang ada di Desa Lubuk Mumpo.
Tabel I.
Sarana dan Prasarana di Desa Lubuk Mumpo.
No |
sarana / prasarana |
keterangan |
|||
S |
P |
B |
J |
||
01 |
Mesjid |
Unit |
Swadaya |
Semi permanen |
1 |
02 |
Rumah Sekolah |
Unit |
Pemerintah |
Permanen |
2 |
03 |
Kantor Desa |
Unit |
Pemerintah |
Permanen |
1 |
04 |
Mesin giling
padi |
Unit |
Pribadi |
Semi permanen |
5 |
05 |
Kantor pos |
Unit |
Pemerintah |
Semi permanen |
1 |
06 |
Towert/pengada
signal |
Unit |
Swasta |
Permanen |
|
07 |
Komputer |
Unit |
Pemerintah |
- |
1 |
08 |
PDAM |
- |
Swasta |
- |
1 |
09 |
Pos Kampling |
Unit |
Pemerintah |
Semi Permanen |
5 |
10 |
Jembatan |
Unit |
Pemerintah |
Permanen |
1 |
11 |
Speaker |
Unit |
Pemerintah |
- |
1 |
12 |
Mesin Ketik |
Unit |
pemerintah |
- |
1 |
13 |
Telepon rumah |
Unit |
pemerintah |
- |
1 |
Sumber: Dokumentasi Desa Tahun
2009
Ket :
S = Satuan
P = Pemilik
B = Bangunan
J =Jumlah
Setelah melihat daftar sarana dan
prasarana yang ada bisa dikatakan Desa Lubuk Mumpo masih mempunyai kekurangan
dalam hal sarana dan prasarana sebagai
penunjang tentu hal ini sangat
berpengaruh terhadap kemajuan Desa Lubuk Mumpo, sebab berkembang atau tidaknya
bergantung juga pada sarana yang ada.
- Jumlah Remaja di Desa Lubuk Mumpo
Meskipun Desa Lubuk Mumpo adalah Desa
yang masih banyak kekurangan dalam hal
sarana dan prasarana namun di Desa Lubuk Mumpo mempunyai kelebihan yaitu jumlah
remaja yang cukup banyak. Memang kalau dilihat dari segi umur remaja di Desa Lubuk
Mumpo masih dalam kategori sangat bervariasi usianya. Tentu hal ini membutuhkan waktu yang
cukup lama bagi orang tua mereka untuk dijadikan sebagai pengganti penerus yang
bakal memajukan Desa Lubuk Mumpo. Akan tetapi walaupun harus lama semuanya itu
merupakan suatu harapan orang tua mereka agar remaja yang ada dapat mengembangkan
kemajuan-kemajuan yang pesat di Desa Lubuk Mumpo. Suatu hal yang diharapkan
orang tuanya adalah seperti pengembangan dalam bidang Agama, Sosial, dan Kemasyarakatan serta bermanfaat bagi lingkungan, baik keluarga
maupun masyarakat setempat. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan para remaja dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
II.
Jumlah remaja di Desa Lubuk Mumpo
No |
Umur |
Tingkat Pendidikan |
Jumlah |
||||
SD |
SMP |
SMA |
Kuliah |
TS |
|||
1 |
12-15 tahun |
2 |
20 |
2 |
- |
30 |
52 |
2 |
15-18 tahun |
- |
4 |
9 |
- |
43 |
56 |
3 |
18-22 tahun |
- |
- |
3 |
10 |
57 |
63 |
Jumlah keseluruhan |
171 |
Sumber:
Dokumentasi Desa Tahun 2009
Dari
tabel di atas dapat dilihat bahwa remaja yang ada di Desa Lubuk Mumpo sangat
bervariasi baik dari latar belakang pendidikan maupun umurnya, tentu hal ini
sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan akhlak mereka sehari-hari baik
terhadap orang tua, sesama, serta kepada Allah dan juga selain dari itu sesuai
dengan permasalahan yang diangkat penulis bahwa remaja di Desa Lubuk Mumpo
mempunyai juga banyak variasi kebiasaan yang mengisi kegiataan sehariannya,
salah satunya adalah disibukan dengan marak berkembang pesatnya media jenis
Handphone. Tentu hal itu membuat remaja memunculkan suatu akhlak tersendiri
yang bisa membuat masa depan mereka terancam, kerana kalau dilihat dari latar
belakang pendidikan remaja yang ada sangat minim mempunyai pendidikan yang sudah
dikategori dapat memahami lingkungan (seperti SMA) yang berpengaruh terhadap
masa depannya.
- Keadaan remaja di Desa Lubuk Mumpo
Sebagaimana diketahui remaja di Desa Lubuk
Mumpo merupakan remaja mempunyai Kualitas, Spritual yang sama, sama halnya
dengan remaja yang ada dikalangannya seperti di Desa tetangga mereka. Namun
ada hal lain yang membedakannya yakni dalam segi pendalaman agama dan menuntut ilmu, jadi tidak mengherankan apabila
para remaja yang ada di Desa Lubuk Mumpo memiliki beragam akhlak dan prilaku membuat kebiasaan sehari-hari mereka
bervarisai. Hal itu disesuaikan penulis
berdasarkan hasil wawancara dan observasi dilapangan bahwa remaja di Desa Lubuk
Mumpo mempunyai beragam kebiasaan. Sesuai dengan yang diungkapkan Amril selaku
kepala Desa Lubuk Mumpo, dia mengatakan
bahwa:
Di Desa ini sangat bervariasi kebiasaan remaja seperti halnya ada
yang sering belajar Al-Quran, ada yang sering shalat di Mesjid, ada yang
menyibukan diri dengan HP, ada yang sering membantu orang tua, olaraga dan
sebagainya. Jadi hal inilah yang membuat beragam variasi akhlak remaja di Desa ini.[3]
Hal itu juga dibenarkan oleh Sekdes
dan beberapa tokoh masyarakat lainnya seperti yang diungkapkan oleh Dit, dia
mengungkapkan:
Kalau menurut kakak yach.. di Desa ini remajanya banyak sekali kegiatan tersendiri yang
mengakibatkan ahklak mereka juga bervariasi seperti ada yang sering belajar
mengaji, olaraga, semenjak banyak media Handphone disibukkan dengan itu,
kemudian ada ynang sering shalat dimesjid, dan sebagainya. Jadi tidak
mengherankan lagi kalau remaja di Desa Lubuk Mumpo ini akhlak yang ada pada
remaja sangat bervariasi[4].
Melihat
dari hasil wawancara diatas sangat berpengaruh
terhadap akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo sebab remaja yang sering
berkesinambungan dan mengisi kegiatan sehari-hari mereka dengan kegiataan keagamaan
dan hal yang baik sangat minim. Tentu hal ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan-perkembangan yang ada disekeliling mereka, alasannya karena hal
yang biasa seperti itu sudah membuat kegiatan mereka selalu diikut sertakan
apalagi hal-hal yang sifatnya penuh
kemajuan dan keanehan seperti Handphone.
B.
Hasil Penelitian
1. Tata cara remaja Di Desa Lubuk
Mumpo menggunakan Handphone.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
penulis bahwa remaja yang ada di Desa Lubuk Mumpo sangat dikenal remaja yang
peka terhadap pendidikan alasannya banyak sekali, seperti halnya orang tua
mereka kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka, jikalau mau melanjutkan
kejenjang pedidikan yang lebih tinggi harus keluar daerah. Hal ini dikarenakan Desa
Lubuk Mumpo merupakan Desa yang masih jauh dari pusat keramaian dan perhatian
dari pemerintah. Tentu hal itu sangat berpengaruh terhadap remaja yang ada di
Desa Lubuk Mumpo dalam mengunakan sesuatu apalagi sesuatu itu bentuknya sudah
canggih yang dapat menghasilkan dan mengakses hal-hal yang tidak baik dan tidak layak untuk mereka
konsumsi. Sesuai dengan hasil pengamatan penulis bahwa remaja di Desa Lubuk
Mumpu menggunakan Handphone dengan cara mereka sendiri , dalam memakai dan
mengakses program yang ada di Handphone itu asal-asalan tanpa mempertimbangkan
apa akibat yang dilakukan. Dari pengamatan itu penulis mencoba bertanya
alasanya mereka tidak tau dengan apa yang mereka lakukan. Jadi, dengan adanya
alasan itu penulis juga berfikir secara tidak langsung kalau ditinjau dengan
baik, dan sesuai juga dengan hasil observasi yang dilakukan, sepenuhnya kalau sekaligus
ingin menyalakan remaja tidak bisa dikarenakan latar belakang mereka itu menjadi
alasan yang jelas.
Seperti
yang dikemukakan oleh Herman selaku remaja di Desa Lubuk Mumpo:
Kalau dilihat dari banyaknya
remaja yang ada di Desa kita ini sangat terbilang bahwa kami disini sangat peka
terhadap pendidikan, sebenarnya kami ingin meneruskan pendidikan yang lebih
tinggi akan tetapi banyak hal yang menjadi penghambat seperti halnya orang tua
kami tidak mampu, kemudian jikalau ingin melanjut kami harus keluar. Tentu hal ini menjadi faktor utama
tidak tahu menahu dalam penggunaan segala sesuatu yang berkembang dan
bermunculan. Jadi bagi yang mengerti
tidak bisa serta merta ingin meyalakan langsung[5].
Hal
senada juga dikemukakan oleh Adi Kusmiran selaku penjual Handphone, beliau juga
menjelaskan bahwa :
Jikalau kita yang tahu ingin
meyalakan dengan telak remaja-remaja yang mengunakan Handphone dengan cara
tersendiri seperti mereka mengakses atau membuka sesuatu yang tidak baik di HP
mereka tidak bisa karena tidak memahami sesungguhnya peran dari media itu, “tahu mereka asal mereka senang sudah”.
Hal ini disebabkan mereka tidak pernah mendapatkan himbauan tentang hal itu dan
kita tahu untuk mendapatkan himbauan atau pelajar itu mereka harus sekolah.
Sedangkan kita tahu remaja yang ada di Desa ini peka sekali terhadap
pendidikan, itu bukan mereka tidak mau sekolah tapi ingin sekolah itu sulit,
alasannya orang tua mereka tidak mampu, dan jikalau ingin sekolah harus keluar
daerah[6].
Jadi
dengan adanya penjelasan diatas maka hal inilah yang menyebabkan remaja di Desa Lubuk Mumpo tidak ada pemahaman
dan tata cara yang baik dalam mengunakan serta mengakses yang ada di Handphone karena
mereka tidak memahami peran sesungguhnya dari media itu dan manfaat dari
program yang ada.
Dari
segi lain berdasarkan hasil observasi penulis yang berbeda tempat selama
melakukan penelitian banyak temuan-temuan yang terjadinya yang dilakukan remaja
dalam mengunakan Handphone, yakni dengan cara tersendiri remaja
seperti halnya ada yang menggunakan Handphone itu untuk melakukan kejahatan,
selain itu digunakan untuk melihat video porno, serta gambar yang tidak baik,
melakukan tindakan kriminal, perkelahian dan sebagainya. Alasannya hal itu bukan semata kehendak mereka akan tetapi hal
itu terjadi dikarenakan mereka kurang tahu atau kurang mengerti sisi keburukan
atau dampak negatif dari media yang mereka pakai. Alasannya mereka tidak pernah
mendapat himbauan atau pelajaran tentang dampak positif dan negatif dari
Handphone tersebut. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh seseorang remaja Desa Lubuk
Mumpo Adit, di mengatakan:
Dalam hal mengunakan Handphone kami menyadari banyak hal yang kami lakukan
itu salah, akan tetapi semua itu bukan semata-mata kehendak kami tapi jujur
kami juga tidak pernah dapat pengajaran dan pengarahan dari pihak manapun,
itulah yang menyebabkan kami salah dalam
menggunakan Handphone itu. Dan masalah tata cara kami menggunakan Handphone
kadang asal-asalan saja[7].
Hal
senada juga dilontarkan oleh Darmawan selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia
mengungkapkan:
Sebenarnya kami sadar apa yang
kami lakukan itu salah tapi kami tidak bisa memahami makna dari semua yang kami
lihat dan lakukan itu. Jujur… kami tidak pernah mendapat teguran atau himbauan
dari pihak manapun[8].
Dari
penjelasan dan uraian hasil wawancara dan observasi diatas penulis menyimpulkan
bahwa baik buruknya suatu komunitas dalam mengunakan dan memanfaatkan sesuatu
yang ada disekeliling komunitas itu sesuai dengan pemikiran orang-orang yang
ada dalam komunitas itu. Artinya jikalau kemampuan dalam mentelah dan mengkaji
serta menggunakan apa yang ada disekitarnya tidak sesuai dengan peran sesuatu
yang ada diruang lingkup itu bukan berarti peran dari sesuatu itu salah akan tetapi
memang dasar orang-orang atau sumber daya manusia (SDM) yang ada kurang adanya
kemampuan dalam hal itu atau memang tidak ada kemampuan sama sekali .
2.
Akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo yang terkena Dampak penggunaan Handphone.
a. Akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo terhadap
orang tua
Berdasarkan hasil observasi yang didapat
penulis bahwa akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo terhadap orang tua kerap sekali
terjadi penyimpangan, ada yang sering melawan orang tua, sering meninginkan
sesuatu meminta kepada orang tua dengan cara kadang-kadang memaksa.
Pada
mulanya remaja disana sebelum adanya
media Handphone yang bermunculan keadaan tingkah laku mereka terhadap orang tua
biasa saja akan tetapi semenjak ada media Handphone mereka sering memaksa orang
tuanya untuk membeli barang tersebut lebih-lebih sering melawan orang tua. Kemudian
dalam hal meminta untuk dibelikan Handphone yang diinginkan bukannya Handphone
biasa tapi yang ada Memory Card.
Seperti
yang di jelaskan oleh Adnan sebagai Imam Desa Lubuk Mumpo, menjelaskan bahwa:
Remaja di Desa kita ini banyak
yang sering membantah serta melawan kata orang tua apalagi dalam mereka ingin
memiliki sesuatu terkadang sering memaksa. Seharusnya tidak boleh seperti itu
sebab remaja adalah salah satu generasi penerus yang harus bisa menonjol kan
akhlak dan tingkah laku yang baik terhadap sesama manusia termasuk orang tua
mereka sebab bagaimanapun bentuknya remaja adalah salah satu calon pemimpin,
jadi mereka juga harus bisa mengimbangi tingkah lakunya dalam kehidupan
sehari-hari, apalagi dalam Islam itu sering dikatakan melawan orang tua itu
dosa[9].
Hal
senada juga diungkapkan oleh Hajifudin selaku tokoh masyarakat Desa Lubuk
Mumpo, dia menungkapkan bahwa:
Semenjak adanya Handphone zaman
kini banyak anak remaja di desa ini sering melawan orang tua, memaksa mintak
uang untuk membeli Handphone dan pulsa. Seharusnya hal itu tidak boleh
dilakukan selain berdosa, sudah jelas etika mereka terhadap orang tua mereka
tidak baik.[10]
Disamping
itu dilain hari penulis melakukan observasi langsung ternyata pernyataan yang
dilontarkan oleh orang tua remaja yang ada di Desa Lubuk Mumpo itu memang
benar, banyak temuan yang ditemukan penulis dilapangan, ada remaja melawan
kepada orang tua, tata cara, sopan santunnya seolah-olah semakin hari semakin
merosot. Dari penemuan itu penulis mencoba untuk mendekati dan mewawancarai
ternyata benar sesuai dengan hasil wawancara yang dibeberkan oleh seorang Heri
selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia mengungkapkan:
Jujur kalau ditanyakan masalah itu
kami tidak bisa mengelak kami memang pernah melawan orang tua kami, dengan alasan
kita mintak duit untuk membeli Handphone, beli pulsa kadang marah-marah, ini-itulah
katanya. Dan juga selain itu sering juga sering membantah karena bapak marah
karena tidak tau waktu lagi katanya.[11]
Hal
senada dilontar juga oleh Patmah selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia
mengungkapkan:
Kalau ditanya masalah itu memang
benar kami sering melawan orang tua kami karena banyak alasan, kadang kami
minta dibelikan pulsa dia marah-marah, katanya: “kau ini pulsa-pulsa terus bisa berhenti dak begawe kek HP”[12].
Dari
beberapa pendapat dan penjelasan hasil wawancara dan observasi diatas dapat
disimpulkan bahwa hal itu menggambarkan akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo
terhadap sesama manusia yang berkaitan dengan orang tua itu sudah dipengaruhi oleh dampak penggunaan
Handphone walaupun itu terjadi hanya terdapat pada beberapa remaja. Secara
defenisinya telah dinyatakan bahwa akhlak
adalah salah satu perangai yang harus dijaga dalam kehidupan baik kehidupan
sosial maupun agama baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam keluarga.
Akhlak
remaja yang sesuai dengan kaidah agama Islam akan terarah menuju pada bagian
“Arah pengembangan” kehidupan lebih baik karena sebuah akhlak akan menentukan
etika yang jelas dan bermoral baik terhadap sesama manusia maupun terhadap
lingkungan. Akhlak yang dimaksud agar semua perbuatan yang dilakukan merupakan
pancaran cahaya iman. Dari sanalah akan terbentuknya Akhlaqul Kharimah dan tingkah laku perbuatan terpuji (Amal Shaleh).
Allah
akan memberikan kepada mereka, yaitu kebahagian dan tempat yang baik di akhirat,
sebagaimana fiman Allah SWT berbunyi:
úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur
ÏM»ysÎ=»¢Á9$# 4n1qèÛ óOßgs9 ß`ó¡ãmur 5>$t«tB
ÇËÒÈ
Artinya: “Orang-
orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagian dan tempat
kembali yang baik”. (Q.S. Ar-ra’d : 19)
Apabila seseorang mukmin sudah bisa melakukan
hal-hal yang baik dilingkungan keluarga terutama orang tua mereka, tentu dalam
masyarakat mereka juga bisa berbaur sesuai dengan tuntunan agama. Perlu digaris
bawahi juga bahwa akhlak adalah perangai yang harus ditonjolkan untuk
pengembangan pola kehidupan yang lebih baik karena akhlak yang baik akan
melahirkan ketentraman dan kenyamanan serta kebahagian baik dunia maupun
akhirat.
b. Akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo terhadap
sesama
Akhlak
terhadap sesama muslim adalah merupakan salah satu hal penting yang harus
dijaga dalam kehidupan bermasyarakat, karena sangat menentukan kenyamanan dan
ketentraman dalam bergaul. Akan tetapi akibat banyaknya perkembangan media
Handphone dan penyalagunaan media tersebut, hal-hal buruk kerap sekali terjadi seperti yang didapat penulis saat
observasi dilokasi penelitian bahwa remaja Desa Lubuk Mumpo banyak melakukan hal-hal yang
tidak baik seperti mengeluarkan omongan yang tidak baik, sering berkelahi dan melakukan tindakan-tindakan
yang tidak layak dilakukan dalam pergaulan mereka dan salah satu hal yang menarik,
remaja di Desa Lubuk Mumpo menggunakan media itu sebagi alat bantu saat
melakukan keburukan seperti membuka Internet untuk melihat nomor Togel, saling
menghubung kawan dengan membuka jaringan tersembunyi sebelum melakukan
kejahatan.
Sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Amril selaku Kepala Desa, ia mengungkapkan bahwa:
Di Desa kita ini banyak remaja
kita melakukan hal-hal yang tidak baik seperti mengeluarkan omongan yang tidak
baik, melakukan tindakan kriminal tanpa pandang buluh (tidak memilih), dan
kemudian ada hal yang menarik HP itu bukannya digunakan untuk hal-hal positif
seperti menjalin hubungan yang baik dengan kawanya yang jauh, akan tetapi
digunakan sebagai salah satu alat untuk saling hubung menghubung dalam hal
keburukan seperti: apabila ingin melakukan aksi penodongan diteleponya kawan
yang ada di Desa lain bahwa ada mangsa akhirnya tahulah kawannya dan terjadilah
keburukan dan banyak lagi hal yang lainnya.[13]
Hal
senada juga sampaikan oleh Bizar selaku tokoh masyarakat Desa Lubuk Mumpo, dia
mengatakan:
Dengan adanya Handphone banyak
remaja di Desa kita ini melakukan hal-hal yang tidak baik seperti halnya
mencopet, iseng-iseng mengganggu kawan, menghubungi kawannya dan berkata seenak
perutnya saja. Kemudian hal lain omongannya dengan kawannya sering
menjelek-jelekan yang pada akhirnya mengundang keributan dan perselisihan.
Anehnya ada salah satu diantara banyak remaja menggunakan Handphone untuk
melihat nomor Togel.[14]
Setelah mendapat keterangan dan juga temuan
yang terjadi dilapangan penulis melakukan observasi langsung serta melakukan
wawancara dengan remaja dan beberapa tokoh pemuda Desa Lubuk Mumpo ternyata
yang diungkapkan oleh Kepala Desa Dan tokoh masyarakat itu benar ini
berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Husnain, selaku tokoh pemuda Desa Lubuk Mumpo,
dia mengungkapkan bahwa:
Berdasarkan hasil temuan yang
pernah saya temui banyak hal yang
terjadi akibat perkembangan media Handphone seperti halnya banyak anak muda
menggunakan Handphone itu sebagai sarana untuk mengancam seseorang, serta
iseng-iseng sms-san dengan kata-kata yang tidak baik. Dan mereka tidak sadar
hal tersebut dapat merusak akhlak mereka sehinggga pergaulan mereka terbatas,
dan merusak akhlak mereka dalam massyarakat khusunya kalangan muda-mudi[15].
Kemudian
selain itu ada juga salah satu dari remaja yang ada di Desa Lubuk Mumpo Yunadi
juga mengungkapkan, dia menyatakan bahwa:
Kalau ditanya masalah itu memang
pernah kami lakukan seperti iseng-iseng menganggu kawan dengan sengaja, nyuru
kawan emosi, dan masalah perjudian seperti anda menanyakan masalah Togel kami
jujur emang pernah tapi tida selalu hanya sekedarnya saja[16].
Selain dari itu penulis juga mencoba melakukan
observasi dan wawancara langsung dengan remaja dilain tempat dimana sering
remaja berada ternyata dibalik penyalagunaan remaja dalam menggunakan Handphone
banyak hal yang terjadi, seperti yang didapat penulis saat observasi dan
berdasar pengakuan remaja disana mereka sering melakukan hal-hal yang seharusnya
tidak wajar mereka lakukan seperti mencopet Handphone kawannya sendiri dan
meminjam Handphone kawan tanpa sepengetahuan yang punya guna melihat video Porno. Setelah melakukan
observasi selang beberapa hari penulis melakukan wawancara langsung ternyata
hal itu memang benar dilakukan. Sesuai hasil wawancara yang dilakukan penulis
dengan Ajik selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia mengungkapkan:
Kalau ditanyakan masalah itu jujur
emang pernah kami melakukan hal itu akan tetapi ada alasan tersendiri bagi aku,
itu dikarenakan masalah ekonomi dan beberapa factor lain, ingin membeli tidak
ada duit. Jadi demi menginginkan apa yang dinginkan terpaksa kami lakukan[17]
Melihat
dari keterangan dan pendapat serta hasil wawancara diatas menggambarkan bahwa Akhlak sesama muslim remaja
di Desa Lubuk Mumpo semakin merosot pada hal akhlak sesama muslim itu sangat
dibutuhkan dalam kehidupan karena dalam suatu lingkungan tanpa adanya akhlak
yang selalu diterapkan sangat sulit lingkungan itu untuk memiliki ketentraman,
apa lagi seperti halnya remaja karena sangat dituntut remaja itu mempunyai
akhlak yang baik karena merekalah penentu kebaikan dan keburukan suatu
komunitas atau lingkungan yang akan datang.
Untuk
mengetahui apakah media Handphone mempunyai dampak yang lebih dari apa yang
telah diuraikan berdasar hasil observasi dan wawancara dengan remaja Desa Lubuk
Mumpo, penulis juga meminta keterangan dari pihak pemerintah Desa dan tokoh
masyarakat agar bisa bekerja sama dengan baik untuk mengatasi masalah terjadi
dan sebagai bahan koreksi serta mendapatkan
data yang lebih valid, yakni yang berkaitan dengan akhlak remaja terhadap sesama
muslim. Untuk melihat itu semua pihak terkait melakukan jaringan kepada semua
remaja yang terkena dampak penggunaan Handphone di Desa Lubuk Mumpo.
c. Remaja di Desa Lubuk Mumpo terhadap
Allah
Dalam
suatu kehidupan akhlak sangat diperlukan apalagi akhlak kita dengan Sang Khalik
Tuhan Yang Maha Esa , dan juga kepada sesama mahkluk serta sesama manusia
seperti akhlak terhadap orang tua, terhadap kerabat,
terhadap lingkungan dan sebagainya, karena hal itu termasuk perbuatan yang bisa
juga menjamin keselamatan dan dalam mencapai
kebahagian baik di dunia ini maupun akhirat nanti.
Akhlak terhadap Allah dapat diartikan
sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk, kepada Tuhan sebagai khaliq (Pencipta).[18]
Sikap atau perbuatan tersebut memiliki ciri-ciri perbuatan akhlak sebagaimana
telah diajarkan dalam Islam. Dikaitkan
dengan adanya perkembangan media Handphone dan penyalagunaan Handphone oleh
remaja di Desa Lubuk Mumpo, berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan selama melakukan penelitian semakin hari semakin
ada suatu perubahan akhlak remaja terhadap Allah, sesuai dengan yang
diungkapkan Usman selaku tokoh masyarakat Desa Lubuk Mumpo, dia mengungkapkan
bahwa:
Semenjak adanya Handphone timbul
suatu kelalaian pada anak saya dulu sebelum dia ada Handphone shalatnya kalau
tidak ada halangan selalu tepat waktu, kini semenjak dia ada HP shalatnya
sering ditunda-tunda dan juga sering tinggal shalatnya seperti sahala Subuh.
Hal ini gara malam nya telponan terus jadi pas shalat Subuh kesiangan[19].
Hal
yang sama di ungkapkan Apri selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia mengatakan
kejadian yang pernah dialaminya: .
Sama halnya dengan saya jujur
semenjak ada HP shalat itu kadang sering ditunda, apalagi kalau subuh sering
ditinggalkan karena malam telponan terus, sering ditegur sama bapak, kadang karena
terlalu sering kita omong dia melawan[20].
Setelah
mendapat keterangan dan pernyataan yang dijelaskan oleh tokoh masyarakat dan
penjelasan dari remaja Desa Lubuk Mumpo itu penulis melakukan observasi dan
wawancara langsung ternyata terbukti akibat dampak penggunaan Handphone yang
disalahgunakan ada dampak serius yang didapat penulis sesuai dengan hasil
wawancara yang dilakukan penulis saat mewawancarai salah satu remaja Desa Lubuk
Mumpo yakni Unyil, dia mengungkapkan:
Jujur kalau ditanyakan masalah itu
jujur saya katakan memang kadang-kadang agak merasa terganggu, dan dilalaikan
dalam masalah shalat, karena yang menjadi alasannya adalah sperti shalat magrib
tiba lagi nelpon, shalat subuh juga[21].
Hal
yang sama juga dilontarkan Parjan selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, dia
mengatakan:
Jujur kalau ditanya
masalah itu emang kami akui sering melakukan kelalaian itu, masala shalat itu
sering ditinggalkan, kadang lupa, kadang juga emang timbul rasa malas.[22]
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan
hasil wawancara tentang dampak
penggunaan Handphone terhadap akhlak
remaja yang berkaitan dengan Allah, maka
penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa factor yang dilakukan remaja Desa Lubuk Mumpo yaitu
karena kelalaian tersendiri yang dilakukan remaja dalam menggunakan Handphone
dan ketiadaan perhatian dari orang tua mereka untuk memberi motivasi serta memberi luang kesempatan kepada anak mereka
dalam menggunakan Handphone.
Perlu diketahui akhlak kepada Allah tidak
hanya sekejar perbuatan kita harus menuruti perintah-Nya dan mejauhi
larangan-Nya akan tetapi dalam proses aplikasinya dibutuhkan etika atau
akhlak yang harus sesuai dengan syariat
Islam dan menuruti yang telah diajarkan Rosulullah SAW. Tidak baik akhlak
manusia terhadap sesama, orang tua dan
sebagainya mungkin bisa dimaklumi akan tetapi kepada Allah manusia tidak tahu,
jadi dengan kerendahan hati mari lakoni
akhlak baik semampunya dengan yang Maha Kuasa.
3. Tanggapan berbagai pihak Tentang
perkembangan penyalagunaan media Handphone terhadap akhlak remaja Desa Lubuk
Mumpo.
Berbagai tanggapan berbeda yang
peneliti temukan dilapangan, mulai dari tanggapan dari pihak seperti orang tua
remaja, remaja dan beberapa tokoh
Masyarakat yang mewakili serta pemerintah setempat yang menangani masalah ini,
mengemukakan pendapat masing-masing tentang dampak perkembangan dan penyalagunaan
media Handphone.
Tanggapan yang Pro bahwa berkembang
pesatnya media sejenis Handphone adalah
suatu usaha pemerintah dan swasta dalam memberikan kecerdasan tersendiri dan kemudahan dalam
menjalinkan komunikasi serta hubungan jarak jauh kepada masyarakat luas. Alasan
tepat yang diajukan mereka karena sebelum ada dan berkembangnya media jenis
Handphone ini sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk menjalinkan komunikasi
jarak jauh apalagi dalam keadaan mendadak Handphone ini sangat dibutuhkan.
Seperti yang diungkapkan Syarifudin
salah seorang tokoh pemuda Desa Lubuk Mumpo mengemukakan pendapatnya:
Berkembang pesatnya Media jenis Handphone sangat-sangat membuat
masyarakat merasa terbantu apa lagi seperti halnya yang mendadak, karena di Desa
kita ini akses transportnya masih minim sekali, jadi dengan adannya Handphone
saat ini sangat mempermudah menjalinan hubungan, baik itu pada sanak saudara
ataupun kerabat serta rekan kerja. Terutama dalam keadaan darurat misalnya ada sanak
saudara kita yang jauh meninggal atau
sebagainya tidak ada media lain yang dengan cepat dapat membantu selain
Handphone[23].
Hal senada juga di umgkapkan oleh Umar sebagai remaja
Desa Lubuk Mumpo bahwa:
Handphone merupakan suatu alat yang sangat canggih di zaman kini
selain dapat membantu dengan cepat dalam masalah seperti halnya komunikasi
jarak jauh, Handphone juga dapat membantu pemuda-pemuda kita dalam belajar
karena yang saya lihat di HP sekarang sudah ada Internet dan sebagainya yang
mana hal itu dapat dipelajari langsung di Handphone itu, dan hal itu tidak
memakan biaya terlalu besar[24].
Namun berbeda dengan
pendapat yang dikemukakan oleh prangkat Agama Desa Lubuk Mumpo yang diwakili oleh
Imam Desa yang kontra dengan berkembangnya media Handphone apalagi Handphone yang
sudah memiliki kartu Memory Card dan sudah bisa mengakses Internet sehingga
peran yang selama ini baik disalahgunakan:
Kalau menurut bapak yach.. dengan adanya atau berkembangnya media
jenis Handphone ini sangat besar dampaknya apalagi baik kaum remaja karena kita
tahu bahwa remaja itu masih sangat membutuhkan pendidikan yang harus selalu
ditekan dan dikawal dalam pelaksannanya. Jadi dengan adanya Handphone apalagi Handphone
yang sudah memiliki kartu memory dan
yang sudah bisa mengakses Internet itu sangat besar dampaknya, misal HP
yang ada Memory bisa menyimpan video yang tidak baik, dan Internet mereka buka
hal-hal yang tidak baik apalagi di Desa kita ini masalah Togel sedang marak,
buka Togel mereka, dan hal lainya. Jadi tidak bisa dikatakan HP itu selalu
membawah kebaikan bisa jadi keburukan[25].
Dari tanggapan
diatas, penulis merasa ada sesuatu yang bertentangan dengan berkembangnya media
Handphone di Desa Lubuk Mumpo sehingga peran media Handphone ini bisa dikatakan
salah dimata masyarakat, apalagi melihat dari segi penggunaan khususnya bagi
kaum remaja, sebab media ini sering disalahgunakan.
Namun hal tersebut
dibantah oleh pendapat Syarifudin selaku
pemuda Desa Lubuk Mumpo. Menurutnya :
Setiap orang ingin memunculkan sesuatu barang tentu ada manfaatnya
apalagi hal itu sangat dibutuhkan orang banyak, dan juga hal itu bukan hanya
kelompok yang memerlukan tapi secara pribadi itu sangat dibutuhklan serta
menjadi suatu kebutuhan hidup sehari-hari. Masalah adanya dampak dari semau itu
itukan tergantung dengan pemakainya, jikalau senadai pemamainya tahu itu tidak
baik tidak mungkin mereka lakukan. Jadi masalah dampak perkembangan media Handphone
itu tidak akan terjadi, sebab ada tidaknya dampak dari Handphone ini tergantung
dengan individu itu sendiri[26].
Tanggapan serupa juga dikemukakan
oleh Saiful selaku remaja Lubuk Mumpo, dia mengatakan bahwa: .
Berkenaan dengan dampak yang terjadi akibat penggunaan Handphone itu
sebenarnya tergantung pada orang yang memiliki Handphone itu sendiri, kalau
saya lebih kepada hal positifnya soalnya dengan adanya Handphone kita merasa
terbantu sekali apalagi jarak kita misalnya dengan kerabat kita sangat jauh.
Coba lihat dulu sebelum adanya Handphone untuk menjalikan komunikasi dengan
sanak-saudara dan kerabat kita sangat sulit selaku, kalau kini cukup dengan
duit 5 ribu kita sudah bisa[27].
Dedy selaku pemakai
Handphone semenjak awal sekali Handphone berkembang juga mengungkapkan
tanggapannya mengenai dampak perkembangan media Handphone terhadap akhlak
remaja.
Saya pribadi sebagai salah satu orang mungkin sudah bisa dikatakan
lama tidak setuju kalau akibat perkembangan media Handphone dan munculnya dikalangan remaja membawa
dampak yang tidak baik. Sebenarnya baik buruknya akibat adri sesuatu itu
tergantung dengan penguna atau pemakai sesuatu itu. Jadi jangan dianggap karena
banyaknya sesuatu yang muncul pada diri kita itu membawa suatu keburukan[28].
Lain lagi dengan
tanggapan remaja Desa Lubuk Mumpo Bambang Irawan, ia memiliki pendapat sendiri,
menurutnya:
Handpone merupakan suatu alat komunikasi yang mana kalau digunakan
oleh remaja di Desa kita tentu akan membawa dampak yang tidak baik soalnya
kalau dikaitkan dengan latar belakangnya remaja di Desa Lubuk Mumpo ini sangat
sulit untuk memilah dan mentelaah dampak dari sesuatu, yang melatar
belakanginya adalah pendidikan mereka sangat minim sekali. Selain itu jikalau
dikaitka dengan media itun sendiri bahwa Handphone sekarang mempunyai banyak
kelebihan yang berdampak pada suatu keburukan dan tindakan-tindakan kriminal atau
singkatnya kata menyalahgunakan sesuatu.[29].
Dari penjelasan
diatas, diketahui bahwa banyak hal yang menjadi Pro Kontra antara pengguna
Handphone terhadap dampak perkembangan dan penyalagunaan media Handphone terhadap
akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo. Saatnya diwawancarai banyak sekali tanggapan
tentang media Handphone apalagi masalah dampaknya terhadap akhlak remaja.
Dari berbagai
tanggapan yang telah diuraikan diatas memang permasalahanya tidak ada kaitannya
dengan rumusan masalah yang dibahas akan tetapi dari berbagai tanggapan itu
penulis juga dapat menyimpulkan, bahwa dampak
penggunaan dan perkembangan Handphone khususnya bagi kaum remaja di Desa Lubuk
Mumpo yang memiliki Handphone tetap ada. Dengan alasan bahwa berkembangnya media
jenis Handphone ini dapat mempengaruhi akhlak mereka dan juga dengan banyaknya
Handphone yang bermunculan di kalangan remaja tentu sangat besar dampaknya
karena barang itu sering disalahgunakan..
Terkait bagaimana proses mengatasi
masalah itu kembali dengan individu atau remaja yang memakai Handphone itu
apakah digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Karena ada atau tidaknya dampak
dari sesuatu itu tergantung pemanfaatannya, dan yang terpenting adalah
kepintaran yang menjadi modal utama yang harus ditanamkan dalam menggunakan sesuatu.
Selain dari itu sangat diperlukan
juga kerja sama dari pihak manapun untuk menghindari terjadinya dampak yang
bisa merusak akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga pemerintah Desa Lubuk
Mumpo harus bisa mengambil keputusan yang tegas dalam hal ini, agar nanti
jikalau memang ada dampak yang tidak baik bagi masyarakat dapat terhindar dan bisa
diatasi dengan cepat bukan terkesan saling melempar tanggung jawab.
[1] Hasil wawancara Dengan Bapak Ning selaku tokoh masyarakat Desa
Lubuk Mumpo, Senin , 26 Maret 2012
[2] Hasil wawancara Dengan Bapak
Amril selaku kepala Desa Lubuk Mumpo, Senin 26, Maret
2012
[3] Hasil wawancara dengan Amril selaku kepala Desa L ubuk Mumpo,
Selasa 27 Maret 2012.
[4] Hasil wawancara dengan Dit
selaku Kadus Desa Lubuk Mumpo, Rabu 28 Maret 2012.
[5] Hasil Wawancara dengan Bapak
Herman, selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Kamis, 26 April 2012.
[6] Hasil Wawancara dengan Adi
Kusmiran selaku penjual Handphone di Desa Lubuk Mumpo, Jumat 27 April 2012
[7] Hasil Wawancara dengan Adit selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Sabtu 21
April 2012
[8] Hasil Wawancara dengan Darmawan selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Jumat
27 April 2012
[9] Hasil wawancara dengan Bapak Adnan selaku Imam Desa Lubuk Mumpo,
Selasa 03 April 2012
[10] Hasil Wawancara dengan Bapak Hajifudin selaku tokoh masyarakat Desa
Lubuk Mumpo, Minggu 01 April 2012.
[11] Hasil wawancara dengan Heri selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Jumat
27 April 2012
[12]Hasil Wawancara dengan Patmah selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Jumat
27 April 2012
[13] Hasil wawancara dengan Amril selaku Kepala Desa Lubuk Mumpo , Rabu 04 April 2012.
[14] Hasil Wawancara dengan Bapak Bizar selaku tokoh masyarakat Desa
Lubuk Mumpo, Kamis 05 April 2012
[15] Hasil wawancara dengan Husnain selaku tokoh pemuda Desa Lubuk
Mumpo, Jumat 06 April 2012
[16] Hasil wawancara dengan
Yunadi selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Sabtu 12 April 2012
[17] Hasil Wawancara dengan Ajik selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Sabtu 27 April 2012
[18] Abudi Nata, Ahklak Tasawuf, ( Raja Grafindo Persada,
Jakarta: 1996), Hal 14
[19] Hasil Wawancara dengan Usman
selaku tokoh masyarakat Desa Lubuk Mumpo, Jumat 13 April 2012
[20] Hasil Wawancara dengan Apri selaku remaja Desa Lubuk Mumpo,
Sabtu 14 April 2012
[21] Hasil Wawancara dengan Unyi
selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Jumat 27 April 2012
[22] Hasil Wawancara dengan Parjan selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Sabtu 28 April 2012
[23] Hasil Wawancara dengan syarifudin selaku tokoh pemuda Desa Lubuk
Mumpo, kamis 12 April 2012.
[24] Hasil Wawancara dengan Bapak Umar selaku remaja Desa Lubuk Mumpo,
Senin 16 April 2012.
[25] Hasil Wawancara dengan Bapak Adnan selaku Imam Desa Lubuk Mumpo,
Selasa17 April 2012.
[26] Hasil Wawancara dengan Syarifudin selaku tokoh pemuda Desa Lubuk
Mumpo, Senin 16 April 2012.
[27] Hasil Wawancara dengan Saiful selaku remaja Desa Lubuk Mumpo, Selasa 17 April 2012.
[28] Hasil Wawancara dengan Dedy
selaku pemakai Handphone di Desa Lubuk Mumpo tahun 2000-an, Selasa 17
April 2012
[29] Hasil Wawancara dengan Bambang Irawan remaja masyarakat Desa Lubuk
Mumpo, Rabu 18 April 21012.
DOWNLOAD FILE DALAM BENTUK MS WORD KLIK GAMBAR DIBAWAH INI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar