Rabu, 02 September 2020

BAB I Skripsi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak Remaja di Pedesaan





Assalamualaikum,  Teman - teman yang sudah Membaca halaman awal  "Skripsi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak  Remaja  di Pedesaan" yang mimin bagikan Sebelumnya, dan halaman  ini adalah lanjutan dari Full Skripsi Bab 1 dari  Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Akhlak  Remaja  di Pedesaan, Silahkan lihat dokumen nya dibawah ini. Semoga Bermanfaat buat Kalian  yang Telah berkunjung. Silahkan Download File MS Word nya Di halaman akhir Postingan Ini.



BAB 1

PENDAHULUAN 

 

A.   Latar Belakang Masalah

Sehubungan dengan pesatnya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini, tidak heran kalau di dengar marak bermuculan suatu keanehan dalam kehidupan ini khususnya bagi kaum remaja. Hal ini merupakan suatu fenomena besar, dan suatu tantangan yang harus hati-hati dihadapi terpentingnya bagi kaum remaja, karena kaum remaja adalah merupakan generasi penerus  yang bisa membedakan sesuatu baik dan buruk, serta mana yang harus dikonsumsi mana tidak. Salah satu dinamika yang harus ditanggulangi oleh kaum remaja  adalah berkembang pesatnya media komunikasi dikalangan mereka yakni media komunikasi jenis Handphone. Dalam hal ini perkembangan tersebut sangatlah banyak dampaknya bagi kaum remaja, Sebagaimana diketahui kalau dilihat dan dipelajari dari defeninsinya bahwa media komunikasi adalah merupakan suatu alat bantu atau alat komunikasi.

Handphone merupakan suatu bentuk atau bagian dari media serta alat komunikasi yang sangat mudah didapat dan digunakan oleh konsumen atau khalayak khususnya kaum kelas menengah keatas  yang dalam hal ini adalah remaja menjadi sasaran utama. Selain karena barang atau produknya banyak dan tersebar , barang ini juga cukup murah harganya. Inilah urgensi, yang harus kita pahami baik secara manfaat maupun kegunaannya serta menjadi tolak ukur, karena hal tersebut banyak disalahgunakan dan besar dampaknya. Jikalau berfikir masalah manfaat dan kegunaannya sangatlah penting bukan hanya bagi kaum tertentu seperti halnya remaja, akan tetapi semua pihak yang mengenalnya. Dan hal itulah membuat kita terlena dalam memanfaatkannya karena kurang memikir akibatnya, dan kebanyakan hanya memikir manfaat serta kegunaannya saja khususnya bagi kaum remaja.  Tidak terlepas dari itu kita juga harus memikirkan bagaimana dampak yang terjadi akibat  perkembangan media  Handphone. 

Dalam hal ini sebagaimana diketahui secara bersama bahwa kaum remaja mempunyai kepekaan terhadap lingkungan mereka dan apa saja yang ada dikehidupan mereka serta dalam mengidentifikasi diri mereka seperti orang lain. Karena kita ketahui bahwa kaum remaja adalah kaum yang dimana masih sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan dan apa yang mereka kenal dan mereka masih membutuhkan figur yang teladan yang bisa merefleksi jati diri mereka, pola keteladanan yang baik seperti orang dewasa, dan merupakan hal yang tepat sebagai media pengarahan dan pembinaan bagi remaja.

“Remaja yang dalam bahasanya disebut “Adolescence” berasal dari bahasa latin “Adolescene” yang artinya tubuh tumbuh mencapai kematangan” bahasa primitive dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berubah dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut istilah Adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangannya ini didukung oleh Piaget dan Horlock yang mengatakan bahwa:

      Secara psikologis, remaja adalah sesosok individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, suatu usia mereka tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan merasa sama, dan paling tidak sejajar. Memasuki tingkat dewasa ini mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia pubertas[1].

Dalam memasuki masa remaja juga mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transpormasi intelektual dari ciri pemikiran remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam kelompok masyarakat dewasa. Tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari suatu periode perkembangan[2]. Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak tetapi juga belum dapat diterima secara penuh untuk masuk kegolongan orang dewasa. Oleh karena itu remaja sering dikenal dengan fase pencarian “jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi pisik maupun pisikisnya[3].

      Namun yang perlu ditekankan disini adalah bahwa fase remaja adalah fase perkembangan yang tengah berada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif emosional maupun pisik. Perkembangan intelaktual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap berpikir operasional formal tahap ini memungkinkan remaja mampu berpikir secara abstrak, menguji hipotesis, dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya dari pada sekedar melihat apa adanya, kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan pase remaja dan fase-fase sebelumnya[4].

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.  Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun[5]. Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa:

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis[6].  Anak remaja tanpa disadari mereka bisa berguru dan digurui pada figur yang menjadi idolanya yaitu salah satu yang menjadi masalah adalah media komunikasi Handphone.

Permasalahannya disini adalah kalau melihat dilapangan banyak sekali kejadian yang terjadi seperti beberapa waktu lalu tersebarnya video asusila melibatkan artis ibu kota, akibat dari itu  salah satunya karena penggunaan media Handphone.  Banyak anak remaja melihat serta cendrung meniru, ini merupakan suatu kelalaian kita dalam mengunakan media khususnya bagi kaum remaja karena mereka tanpa memikir apa yang harusnya dihindari.   Dan bukan hanya itu akibat dari semua itu banyak hal sama yang  terjadi seperti di daerah Kabupaten Rejang Lebong  maraknya pemerkosaan, itu tidak lain kalau dari pengamatan kuat dugaan akibat perkembangan media Handphone karena apa yang dilakukan oleh oknum tersebut sudah pernah mereka lihat dan akses paling mudah didapati itu yakni dari media Handphone.

Namun objek permasalahan yang  ingin diteliti oleh penulis  dan hal itu tidak lain akibat dari media jenis Handphone, salah satunya yakni terjadi di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang, akibat dari  berkembangnya media  jenis Handphone  banyak anak remaja melibatkan diri mereka sehingga cendrung untuk meniru serta melakukan sesuai dengan apa yang mereka lihat dan timbulnya pemikiran untuk melakukan berbagai hal demi mendapatkan apa yang mereka lihat itu.

Di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) yang didapat penulis bahwa kaum remaja banyak sekali melakukan suatu hal yang tidak layak dilakukan oleh seseroang kaum remaja, akibat dari mereka melakukan hal itu tidak lain yakni karena media jenis Handphone. Selain dari itu akibat lain yang terjadi dilapangan khususnya kalangan remaja  di desa Lubuk Mumpo adalah  timbulnya Pencurian, Penodongan, Perkelahian, Perjudian yang dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan salah satunya untuk mendapatkan media jenis Handphone. Hal itu mengakibatkan masa depan mereka tersendat sehingga dapat  merusak nama baik generasi yang seharusnya bisa dijadikan penerus yang baik malahan terjadi sebaliknya serta citra mereka sebagai penganut suatu kebaikan rusak sedikit demi sedikit.

Dari semua hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan akan dibahas dan diuraikan nantinya, dan hendaklah semua aktivitas yang dilakukan itu masih dalam ahklak baik dan dapat memahami apa sesungguhnya peranan dan dampak dari semua apa yang dilakukan dan kita gunakan baik yang bersifat material maupun moril,dan bersifat nyata maupun tidak. Kaitan yang sangat terikat, yang menjadi pokok permasalahannya dengan ahlak masmumah remaja tersebut terhadap sesama, dan lingkungan mereka.

Melihat dari semua uraian yang terjadi dalam latar belakang ini, secara pribadi penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang mana dalam penelitian ini  penulis mengangkat judul: “Dampak penggunaan Handphone terhadap akhlak  remaja  di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang.”

 

 

 

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dituangkan dalam urian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.      Bagaimana remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang dalam menggunakan Handphone?

2.      Bagaimana akhlak remaja yang terkena dampak penggunaan Handphone di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang?

 

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari keluasan dan kesalahpahaman dalam pembahasan ini maka penulis dalam hal ini membatasi  masalah  dampak perkembangan Handphone dalam hal:

1. Dampak penggunaan Handphone terhadap akhlak remaja terhadap sesama manusia.

2. Remaja di Desa Lubuk Mumpo yang mempunyai Handphone.

 

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimana remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang akibat menggunakan Handphone.
  2. Untuk mengetahui bagaimana akhlak kaum remaja yang terkena dampak  penggunaan media Handphone.  

 

E. Manfaat Penelitian

1. Secara keilmuan  penelitian ini berguna untuk menambah khazanah keilmuan mahasiswa STAIN Curup.

2. Secara teoritis penelitian ini adalah untuk memberi wawasan kepada pembaca mengenai bagaimana dampak yang terjadi akibat media khususnya Handphone terhadap  kaum remaja.

3. Secara praktis penelitian ini adalah untuk mengingatkan pembaca agar senantiasa berhati-hati dalam menggunakan media Handphone yang disajikan hampir diseluruh sudut ada.

4. Secara pribadi penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan bahan ingatan, pengetahuan yang berkaitan dengan Perkembangan media khususnya Handphone, serta sebagai salah satu syarat sarjana S1 STAIN Curup.

 

F. Defenisi Operasional  

Skripsi ini mengambil judul “Dampak penggunaan  Handphone terhadap akhlak remaja di Desa Lubuk Mumpo kecamatan Kota Padang” supaya pembaca dapat memahami judul di atas dan tidak menyimpang dari pengertian yang sebenarnya dalam hal ini penulis akan menjelaskan secara jelas yaitu:

  1. Media adalah segala sesuatu yang dapat dilihat atau diindra yang berfungsi sebagai prantara, sarana, alat untuk proses komunikasi[7].  Sedangkan menurut penulis media adalah sebuah sarana atau wadah untuk mempermudah proses komunikasi. Media komunikasi adalah suatu wadah, alat atau tempat untuk menyampaikan informasi[8].
  2. Handphone kalau menurut penulis adalah salah satu  bentuk atau jenis  media yang dijadikan sebagai alat bantu dalam akses komunikasi.
  3. Dampak adalah segala sesuatu yang timbul akibat adanya sesuatu “ sesuatu” konsekuwensi sebelum dan sesudahnya “sesuatu”.[9] Dampak  yang dimaksud penulis disini adalah akibat atau sesuatu hal yang terjadi karena ada perkembangan sesuatu.

4.  Ibnu Maskawayh mengatakan Akhlak ialah suatu keadaan bagi diri atau jiwa yang mendorong (Diri atau jiwa itu) untuk melakukan perbuatan  dengan senang tanpa didahului oleh daya pemikiran kerana sudah menjadi kebiasaan.[10] Sedangkan menurut penulis adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang biasa dilakukan.

5. “Remaja yang dalam bahasanya disebut Adolescence, berasal dari bahasa latin Adolescere yang artinya tubuh tumbuh mencapai kematangan” bahasa primitive dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berubah dengan periode lain dalam rentang kehidupan[11].  Sedangkan menurut penulis remaja adalah orang/manusia yang belum tahu batas kewajaran dalam melakukan sesuatu tindakan.

 

G. Sistematika  Penulisan

Adapun dalam penulisan skripsi ini agar mempermudah penulisan, maka penulis membatasi kedalam lima bab masing-masing sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan yang memuat tentang Latar belakang, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan panelitian, Manfaat penelitian, Defenisi Operasional dan Sistem penulisan.

Bab 2 Landasan teori yang memuat tentang Pengertian Media, Kelebihan dan Kekurangan Media, Pengertian Handphone, Sejarah Handphone, Pengertian Akhlak, Pembagian Akhlak, Pengertian Remaja. 

Bab 3 Metodeologi Penelitian yang memuat tentang Jenis penelitian, Objek dan Informan Penelitian, Populai dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Teknik pengumpulan data, Teknik analisa data, dan keabsahan data.

 Bab 4 Laporan penelitian yang memuat tentang tata cara remaja dalam menggunakan Handpone, dan dampak yang terjadi terhadap akhlak kaum remaja akibat dari  penggunaan Handphone.

Bab 5  Penutup yang memuat tentang kesimpulan dan saran-saran.

 



[1] Hurlock, Psikologi Remaja,(Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004),  Hal.  2-4

[2] Shad and Costanso, Psikologi Remaja,(Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004),  Hal.  43

[3] Monks ddk , Psikologi Remaja, (Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004),  Hal.  30

[4] Muhammad Ali dkk, Psikologi Remaja, (Bumi Aksara, Jakarta : 2004),  Hal.  9-10

 

7 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Raja  Grafindo Persada, Jakarta:  2002), Hal. 24

8 Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media, (Yayasan Obor Indonesia, Jakarta: 2006),  Hal. 91

9 Media Belajar koe. Wordpers.com/2008

[11] Ibid.,  Hal. 3




Tidak ada komentar:

Posting Komentar