Jumat, 03 April 2015

Sejarah Radio dan Perkembangannya



Donal McNicol dalam bukunya “Radio’s Concuest of space”. Menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio (the conqest of space of radio) dimulai pada tahun 1802 oleh dane, yang merupakan karya yang sangat sederhana yakni ditemukannya suatu penerimaan pesan (message) dalam jarak pendek dengan menggunakan kawat beraliran listrik

            Dalam buku “introduction to radio and television” yang ditulis oleh David C. Philips, Jhon M. Grogan dan Earl H. Ryan, dijelaskan bahwa penemuan bagi radio adalah berkat ketekunan tiga orang cendikiawan muda. Diantaranya seorang ahli teori ilmu alam berkebangsaan inggris bernama James Maxwell yang mendapat julukan “scientific father of wireless” berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektro magnetis, yakni gelombang yang digunakan radio dan televise. Rumus itu ditemukan pada tahun 1865 pada usia 29 tahun sebagai pengajar mata kuliah filsafat alam pada king’s college di London. Berdasarkan teori ini ia menyatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama dengan kecepatan cahaya, yakni 186.000 mil perdetik.
            Adanya gelombang elektro magnetis telah dibuktikan oleh heinrich hertz dengan jalan eksperimen. Selain membuktikan bahwa rumus Maxwell adalah benar, hertz juga dapat membuktikan bahwa suatu permukaan dari logam yang cocok gelombang-gelombang elektro magnetis itu bisa direfleksikan kepada suatu cahaya. Ini terjadi pada tahun 1884, ketika berumur 26 tahun.
Setelah karya Hertz dikenal umum Guglemo Marconi yang terkenal sebagai penemu telegram tanpa kawat, mulai menggunakan ilmu pengetahuan untuk tujuan yang praktis. Pada tahun 1894, Marconi membaca eksperimen hertz dalam majalah Italia. Setahun kemudian ia dapat menerima tanda-tanda tanpa kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya, dan tahun 1896 jaraknya menjadi 8 mil. William Albig dalam bukunya “Modern Publik Opinion” memberi penjelasan bahwa pada tahun 1901 cara-cara pengiriman pesan tanpa kawat itu oleh Manconi telah dapat dilakukan melintasi samudra atlantik.
a.       Radio siaran di amerika
Hasil penemuan Manconi disebarkan kepada masyarakat Amerika pada halaman depan n”The New York Time” dan menjadi Headline Wireless Spans The Ocean” hasil penemuan ini (Morse Letter’s) dipancarkan melalui telegram dari inggris. Penemuan Manconi merangsang ilmuwan yang lain, dan beberapa tahun kemudian muncul juga penelitian-penelitian penyempurnaan tentang pancaran pada kawat. Suara tanpa kawat, penyiaran menjadi semakin jelas dengan ditemukannya pancaran alternative frekuensi tinggi, hasil penemu tabung electron tahun 1904 oleh ilmuwan inggris Jhon Ambose Fleming, peneliti selanjutnya oleh ilmuwan Canada Reginal Fessenden serta ilmuwan Amerika serikat Dr. Lee de Forest. 
Hasil kerja ilmuan berdampak pada permusuhan pengembangan antara Fessenden dan De Forest sehingga sulit untuk memperoleh gambaran yang tepat tentang peristiwa ilmiah tersebut. Keduanya mematenkan hasil penemuan tersebut. De Forest menggunakan tabung audio dan memproyeksikan suara di radio pada tanggal 31 desember 1906. Lima hari kemudian Fessenden telah menyelesaikan hal yang sama dengan “heterodyne system” pada tahun 1908 de forest menyiarkan rekaman music dari puncak menara Eiffel di paris dan terdengar sampai jarak 846,5 kilometer (500 Mil).
Dalam buku “The Mass Media and Modern Society” melalui stasiun radio Eksperimen milik Lee De Forest bulletin mengenai kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes telah disiarkan kemasyarakatan akan tetapi belum mendapat sambutan.
Pada tahun 1920 masyarakat Amerika telah dapat menikmati radio siaran secara teratus dengan berbagai programnya. Dan pada tanggal 2 november 1920 stasiun Radio KDKA menyiarkan kegiatan pemilihan umum untuk memilih presiden (Harding-Cox presidential Election) yang dianggap sebagai penyiaran berita secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Sejak saat itu radio mengalami kemajuan sangat pesat. Apabila bulan januari 1922 hanya ada 30 stasiun radio, pada bulan maret 1923 meningkat menjadi 556 buah. Jumlah pesawat penerima dari 50.000 buah pada tahun 1921 menjadi 600.000 lebih pada tahun 1922.
Pada tahun 1926 berdirilah Nasional Broadcasting Company (NBC) sebagai badan radio siaran yang besar dan luas, setahun kemudian disusul rifalnya, yakni Colombia Broadcasting System (CBS). Pada tahun itu juga (1927) muncul badan siaran lainnya, Mutual Broadcasting system (MBS) sebagai jaringan radio siaran (neet work) dan merupakan gabungan dari badan-badan radio siaran yang kecil.
Dibidang teknologi usaha untuk menyempurnakan radio siaran, Amstrong dari Universitas Colombia tahun 1933 memperkenalkan system Frekuensy Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude modulation (AM) yang biasa digunakan dalam radio siaran. Keuntungan FM dari AM
1.      Dapat menghilangkan “Interference” (gangguan pencampura) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik mata hari atau alat listrik
2.      Dapat menghilangkan “interference” yang disebabkan dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama
3.      Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga manusia yang sensitive
b.      Radio siaran di Indonesia
Radio siaran yang pertama di Indonesia (Nederlands Inde-Hindia belanda), ialah Bataviase radio vereniging(BRV) di Batavia (Jakarta sekarang) yang resminya didirikan tanggal 16 juni 1925, jadi 5 tahun sesudah Amerika.
1.      Zaman Penjajahan Belanda
Radio siaran Indonesia semasa penjajahan belanda berstatus swasta. Karena sejak adanya BRV selanjutnya bermunculan badan-badan siaran lainnya seperti Nederland Radio Omproep Mij (NIROM) di Jakarta, bandung, dan medan. Solossche Radio Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataram Vereniging Vor Radio Omrroep (MAVRO) di yogyakarta dan lain-lain. Diantara sekian banyak badan radio siaran tersebut NIROM adalah yang terbesar dan tertangkap, karena mendapat bantuan penuh dari pemerintah Hindia Belanda.
2.      Zaman penjajahan jepang
Pada zaman jepang terjadi perubahan, dimana radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan dijakarta. Keberadaan radio siaran jepang yang diarahkan kepada kepentingan militer jepang.

3.      Zaman kemerdekaan
Tanggal 17 agustus 1945 indonesia merdeka diproklamsikan oleh bung karno dan bung hatta. Sebenarnya para pemuda akan menyiarkan teks proklamasi saat dibacakan kedua bangsa Indonesia itu, akan tetapi stasiun radio sejak tanggal 15 Agustus 1945 dijaga oleh kempeitai jepang. Baru malam harinya tepat jam 19.00 teks proklamasi disiarkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris tapi hanya dapat di dengar masyarakat sekitar Jakarta.
4.      Radio siaran pada zaman Orde Baru
Sampai akhir tahun 1966 RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia, radio yang dimiliki dan dikuasai pemerintah. Pada tahun ini banyak terjadi perubahan akibat perubahan politik dari orde lama ke orde baru. Situasi peralihan merupakan kesempatan yang baik bagi yang mempunyai hobi radio amatir untuk mengadakan radio siaran.
Berdasarka UU no 5 thn 1964 rangka usaha penerbitan dan pengarahan pada hal-hal yang positif, maka pada tahun 1970 pemerintah mengeluarkan peraturan tentang radio siaran non pemerintah. Dalam peraturan ini bahwa radio siaran non pemerintah harus berfungsi social yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, hiburam, bukan alat untuk kegiatan politik. Dalam menjalankan fungsi sosialnya badan penyelenggara radio siaran berkewajiban untuk :
1.      Membela, mendukung dan menegakkan pancasila serta UUD 45
2.      Memperjuangkan pendapat yang dihayati oleh moral dan etika pancasila










B.     Sejarah Televisi
Prinsip televise ditemukan pleh paul Nipkow dari jerman pada tahun 1884, namun pada tahun 1982 Vladmir Zworkyn (Amerika serikat) . menemukan tabung kamera atau iconoscape yang bisa menangkap dan mengirim gambar kekotak bernama televisi. Iconoscape bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis kedalam sinyal elektronis untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan kedalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan “Word’s Fair pada tahun 1939”.
Dalam buku empat Windu TVRI disebutkan, televisi merupakan media temuan orang-orang eropa. Perkembangan pertelevisian di dunia ini sejalan dengan kemajuan teknologi elektronik, yang bergerak pesat sejak ditemukannya transistor oleh Wiliam Sockley dan kawan-kawan pada tahun 1946. Transistor yang dibuat dari pasir silicon yang banyak terdapat di lembah silicon di California Amerika Serikat ini merupakan benda sebesar pasir yang berfungsi sebagai penghantar listrik bebas hambatan. Transitor ini sanggup menggantikan fungsi tabung (Waccum tube) yang diciptakan oleh Lee de Forest pada tahun 1912.
Selanjutnya pada tahun 1923 Vladimir Katajev Zworykin berhasil menciptakan system televisi elektris. Dan tahun 1930 Philo T. Farnsworth menciptakan system televisi. Penemuan dasar televisi ini terus berkembang sampai akhirnya Paul Nipkow melahirkan televisi mekanik. Hal ini dibuktikan ketika di New York World’s Fair tahun 1939 dipamerkan pesawat televisi berukuran 8 x 10 inci. Dari sinilah akhirnya berkembang pesawat televisi yang kita kenal sekarang. Sementara untuk pertama kalinya gambar televisi mulai terlihat tahun 1920 di Amerika serikat
Masih dalam buku empat Windu TVRI disebutkan bahwa media televise mengalami teknologi secara bertahap. Televisi generasi pertama adalah televisi hitam putih. Disini sinar pantul setelah melewati system lensa akan berbentuk gambar proyeksi hitam putih. Gambar proyeksi ini langsung diubah mnjadi sinyal gambar proyeksi hitam putih. Dalam perkembangannya selanjutnya sinar pantul setelah dilewatkan system lensa, disalurkan juga sebuah prisma atau dichoroic sehingga terbentuklah tiga warna dasar yaitu merah, hijau dan biru. Tiga gambar proyeksi yang mengandung dasar RGB inilah selanjutnya masing-masing diubah menjadi sinyal gambar proyeksimerah, hijau, biru yang juga akan menghasilkan gambar proyeksi gambar proyeksi berwarna di layar televise.
Awal tahun 1945 hanya terdapat delapan stasiun televise dan 8000 pesawat televisi di Amerika Serikat. Namun sepuluh tahun kemudian jumlah stasiun televise meningkat menjadi hamper 100 stasiun.
Televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, saat itu masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran hitam putih, tapi siaran pertama televisi pertama di Indonesia menjadi momentum yang sangat bersejarah. Booming televisi dimulai pada tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan idecoder.
Hinca panjaitan membuat pembagian atau tahap dalam perkembangan TVRI. Menurtnya, era penyelenggara penyiaran televisi yang dilakukan TVRI sejak tahun 1963 terus berlangsung sampai tahun 1990, sekali pun sejak tahun 1971, 1986 dan tahun1987 telah masuk era pembaharuan setidaknya dari sisi aturan main. Namun secara de facto monopoli penyiaran masih terus berlangsung.



BACA JUGA : ARTIKEL MULTIMEDIA DAN PERKEMBANGANNYA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar